Salin Artikel

Kondisi Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Disebut Kurus, Tetangga: Kadang Dia Minta Nasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi balita berinisial H (3) yang dianiaya pacar tantenya, RA (29), disebut memprihatinkan.

"Badan anaknya kurus," ungkap tetangga korban, Rosa (bukan nama sebenarnya) kepada Kompas.com, Minggu (10/12/2023).

Selama mengontrak di Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, RA dan tante korban mengaku sebagai pasangan suami istri. Adapun H diakui sebagai anaknya.

Tak hanya badannya yang kurus, H juga disebut tak pernah diajak bermain atau sekadar dibawa keluar dari rumah kontrakannya.

"Anaknya enggak pernah keluar buat diajak pergi main. Di lorong kontrakan juga enggak pernah," ungkap Rosa.

Rosa hanya sesekali melihat H saat tantenya itu kebetulan tengah membuka pintu kontrakannya. H beberapa kali terlihat berdiri di depan pintu saat tantenya sedang tidak di rumah.

"Pernah saya di luar, dia (bocah) tanya, 'ada nasi?'. Ini sesekali, pas cowoknya enggak ada. Saya bilang, 'ada, adek belum makan?' (Lalu) saya kasih (nasi)," ucap Rosa.

Lebih lanjut, Rosa menyebut RA dan tante korban memang jarang bersosialisasi dengan ia maupun tetangga lainnya. Tante korban hanya bicara seadanya saja.

"Yang perempuan paling nanya ke saya 'di depan ada jual makanan apa enggak?' Tapi enggak pernah ngobrol," jelas Rosa.

Rosa juga beberapa kali membuka obrolan dengan menanyakan H. Beberapa kali, H disebut sedang tidur oleh tantenya itu.

"Pernah intip dan emang lagi tidur. Aku juga pernah nanya 'sudah makan?' Katanya 'sudah dibeliin makan'. Kalau enggak kita tanya, dia enggak mau kasih tahu," tutur Rosa.

Adapun H diduga dianiaya pacar tantenya sendiri. Menurut Rosa, H sempat muntah darah sebelum dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (8/12/2023).

Rosa mengaku sempat histeris ketika melihat H muntah darah. Ia juga merasa geram dengan RA yang cuma diam ketika keponakan dari kekasihnya tengah muntah darah.

"Saya bilang 'itu bawa bocah (H) ke RS!' Baru dibawa sama yang lakinya (RA). Saya sempat panggil ibu kontrakan, tapi enggak ada orang," kata Rosa.

Ia menyebut darah yang dimuntahkan H sudah berceceran. Adapun kondisi H disebut kritis lantaran penganiayaan yang dilakukan RA.

Saat RA membawa korban ke RS Polri Kramatjati, ia berbohong dan mengaku ke tenaga medis bahwa H terluka dan tidak sadarkan diri karena jatuh.

Tenaga medis mencurigai luka di sekujur tubuh H dan menghubungi Unit PPA Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur.

Setelah terus diinterogasi, serta ditemukan bukti penganiayaan di ponselnya, RA mengaku telah menganiaya H sejak awal November 2023. Tepatnya sejak pertama kali mengontrak di sana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/11/15073741/kondisi-balita-yang-dianiaya-pacar-tantenya-di-kramatjati-disebut-kurus

Terkini Lainnya

Aksi Brutal OTK di Kemayoran, Kejar Pasutri lalu Tembaki Warga

Aksi Brutal OTK di Kemayoran, Kejar Pasutri lalu Tembaki Warga

Megapolitan
Dukung Pembentukan Satgas Judi 'Online', KPAI Anggap Pencegahan Juga Penting

Dukung Pembentukan Satgas Judi "Online", KPAI Anggap Pencegahan Juga Penting

Megapolitan
Cuti Bersama, Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini

Cuti Bersama, Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini

Megapolitan
Orangtua Siswa Madrasah di Jaktim Menabung untuk Berkurban di Idul Adha

Orangtua Siswa Madrasah di Jaktim Menabung untuk Berkurban di Idul Adha

Megapolitan
Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya

Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 18 Juni 2024, dan Besok: Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 18 Juni 2024, dan Besok: Siang Ini Berawan

Megapolitan
'Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi...'

"Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi..."

Megapolitan
Cerita Idham dan Komunitas Lentera Kata, Panggilan Jiwa 'Selami' Dunia Seni

Cerita Idham dan Komunitas Lentera Kata, Panggilan Jiwa "Selami" Dunia Seni

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Anies Membayangkan Rasanya Menjadi Ibrahim Saat Sembelih Sapi Kurban Sendiri | Anies: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam

[POPULER JABODETABEK] Anies Membayangkan Rasanya Menjadi Ibrahim Saat Sembelih Sapi Kurban Sendiri | Anies: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam

Megapolitan
Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke