Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ugal-Ugalan, Kenek Bus Koantas Dipukuli

Kompas.com - 24/10/2013, 10:58 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Akibat ugal-ugalan, kenek Koantas 509 jurusan Kampung Rambutan-Lebak Bulus dipukuli pengendara motor di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (24/10/2013) pagi.

Kejadian bermula ketika kenek bus ditegur pengendara motor setelah supirnya ugal-ugalan mengendarai bus ke arah simpang lima Pasar Rebo. Bukannya menjadi tertib, supir pun semakin kebut-kebutan. Bahkan, bus sempat berhenti di tengah jalan untuk mengangkut penumpang.

Pengendara motor lain semakin kesal. Badan bus lalu ditendangi. Si kenek melawan. Sambil berteriak-teriak, ia mencari barang untuk melawan. Rupanya, ia mengambil sebatang besi sepanjang 1 meter.

Bus lalu melaju kencang, sementara si kenek menenteng batang besi.

Semakin geram, para pengendara motor lalu mengejar. Akhirnya, bus berhenti setelah salah satu pengendara motor memalang di depan bus. Pengendara motor yang pertama kali menegur lalu menaiki bus. Kenek pun dipukuli.

Si kenek lalu berubah. Tak ada lagi wajah garang. Sambil memelas, ia berkali-kali meminta ampun. Ampun, ampun, pak, kata si kenek ketika dikerumuni beberapa orang di dalam bus.

Beruntung, pemukulan tak berlangsung lama setelah si supir melerai. Para pengendara motor lain yang berkerumun ikut memaki-maki si supir dan kenek. Keduanya hanya diam dan melanjutkan perjalanan. Kali ini, bus berjalan pelan.

Untuk diketahui, kecelakaan yang melibatkan Koantas 509 kerap terjadi di daerah Pasar Rebo. Para supir kerap balap-balapan dengan Koantas lain untuk berebut penumpang. Perilaku oknum-oknum supir itu tentunya meresahkan masyarakat.

Tak jarang, mereka menerobos lampu merah ketika hendak menuju jalan tol. Biasanya, mereka terlebih dulu ngetem di pinggir jalan akses masuk tol. Sambil menerobos lampu merah, si supir biasanya membunyikan klakson berkali-kali agar bus yang tengah ngetem jalan. Tentunya tidak semua supir berbuat demikian.

"Tolong dong aparat menindak mereka. Jangan sampai ada yang tewas dulu baru ditindak," kata Sugianto (29), salah satu warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com