Dari pengakuan tersangka, barang-barang itu dijual kepada tetangga di sekitar rumah oleh teman perempuan DK, yakni ID. ”Harga jualnya murah dibandingkan harga di toko. Sekali mengambil, bisa untuk membayar sewa mobil dan satu orang dapat sekitar Rp 1,5 juta,” kata DK.
Mobil yang disewa pelaku ini juga ditutup pelat nomor aslinya dengan pelat nomor palsu untuk menyamarkan identitas kendaraan itu.
DK tercatat pernah ditangkap untuk kasus serupa dan menjalani hukuman penjara. ”Dia keluar 1 Agustus. Jadi, dalam kurun waktu 1 Agustus hingga hari ini (Rabu), sudah 6 lokasi perampokan yang mereka lakukan,” ujar Anom.
Selain berpasangan dengan AN, DK juga pernah berpasangan dengan orang lain saat beraksi di dua minimarket pertama. Polisi kini masih menelusuri jejak perampokan yang dilakukan DK dan pasangannya di 5 minimarket lainnya.
Saat ditemui di lokasi kejadian, Manajer Indomart Area Jakarta Pusat dan Jakarta Barat Winarno mengatakan, minimarket dilengkapi dengan CCTV untuk memantau jika ada perampokan. CCTV itu tetap merekam meski perampok mematikan aliran listrik dari panel listrik.
Sementara itu, jajaran kepolisian juga menangkap enam anggota komplotan pencuri sepeda motor bersenjata api di Cikokol, Kota Tangerang, Rabu siang. Dua dari enam tersangka mengalami luka tembak pada bagian kaki, Mu (18) dan Wen (18), karena berupaya melawan polisi ketika melarikan diri saat ditangkap. Empat tersangka lainnya, yaitu Su (20), Ta (20), An (18), dan Zak (18), langsung menyerahkan diri.
Kejadian itu berawal ketika Zak tertangkap basah polisi beraksi di sebuah ruko di sekitar jembatan layang Cikokol, Kota Tangerang, Rabu pagi. Dari olah tempat kejadian dan keterangan tersangka, tim Reserse langsung mengembangkan dan mengejar komplotan itu. Selang 4 jam, polisi berhasil menangkap 4 tersangka lainnya di Pondok Bahar, Ciledug, Kota Tangerang.
Kepala Unit Kendaraan Bermotor Polres Tangerang Kota Ajun Komisaris Erizal mengatakan, petugas sempat kewalahan menangkap tersangka lainnya karena dua tersangka, Mu dan Wen, berusaha melawan petugas dan melarikan diri. Mu berusaha melarikan diri dengan cara menyeburkan diri ke empang. Sementara Wen melarikan diri dengan cara kabur dan melawan.
Menurut Erizal, dalam menjalankan aksinya, komplotan ini tidak segan-segan melukai korbannya dengan senjata api. Mereka sudah puluhan kali beraksi di wilayah Tangerang Raya. (BRO/ART/PIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.