Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Rohmah Ditangkap

Kompas.com - 18/09/2014, 19:28 WIB

Dari pengakuan tersangka, barang-barang itu dijual kepada tetangga di sekitar rumah oleh teman perempuan DK, yakni ID. ”Harga jualnya murah dibandingkan harga di toko. Sekali mengambil, bisa untuk membayar sewa mobil dan satu orang dapat sekitar Rp 1,5 juta,” kata DK.

Mobil yang disewa pelaku ini juga ditutup pelat nomor aslinya dengan pelat nomor palsu untuk menyamarkan identitas kendaraan itu.

DK tercatat pernah ditangkap untuk kasus serupa dan menjalani hukuman penjara. ”Dia keluar 1 Agustus. Jadi, dalam kurun waktu 1 Agustus hingga hari ini (Rabu), sudah 6 lokasi perampokan yang mereka lakukan,” ujar Anom.

Selain berpasangan dengan AN, DK juga pernah berpasangan dengan orang lain saat beraksi di dua minimarket pertama. Polisi kini masih menelusuri jejak perampokan yang dilakukan DK dan pasangannya di 5 minimarket lainnya.

Saat ditemui di lokasi kejadian, Manajer Indomart Area Jakarta Pusat dan Jakarta Barat Winarno mengatakan, minimarket dilengkapi dengan CCTV untuk memantau jika ada perampokan. CCTV itu tetap merekam meski perampok mematikan aliran listrik dari panel listrik.

Sementara itu, jajaran kepolisian juga menangkap enam anggota komplotan pencuri sepeda motor bersenjata api di Cikokol, Kota Tangerang, Rabu siang. Dua dari enam tersangka mengalami luka tembak pada bagian kaki, Mu (18) dan Wen (18), karena berupaya melawan polisi ketika melarikan diri saat ditangkap. Empat tersangka lainnya, yaitu Su (20), Ta (20), An (18), dan Zak (18), langsung menyerahkan diri.

Kejadian itu berawal ketika Zak tertangkap basah polisi beraksi di sebuah ruko di sekitar jembatan layang Cikokol, Kota Tangerang, Rabu pagi. Dari olah tempat kejadian dan keterangan tersangka, tim Reserse langsung mengembangkan dan mengejar komplotan itu. Selang 4 jam, polisi berhasil menangkap 4 tersangka lainnya di Pondok Bahar, Ciledug, Kota Tangerang.

Kepala Unit Kendaraan Bermotor Polres Tangerang Kota Ajun Komisaris Erizal mengatakan, petugas sempat kewalahan menangkap tersangka lainnya karena dua tersangka, Mu dan Wen, berusaha melawan petugas dan melarikan diri. Mu berusaha melarikan diri dengan cara menyeburkan diri ke empang. Sementara Wen melarikan diri dengan cara kabur dan melawan.

Menurut Erizal, dalam menjalankan aksinya, komplotan ini tidak segan-segan melukai korbannya dengan senjata api. Mereka sudah puluhan kali beraksi di wilayah Tangerang Raya. (BRO/ART/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com