Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pengendara Suzuki Vitara Namai Mobilnya "Ichiro"?

Kompas.com - 04/02/2015, 19:41 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi main hakim sendiri yang dilakukan pengemudi Suzuki Vitara berwarna putih, Hubert Andi Wenas (48), belakangan ini ramai dibicarakan oleh netizen yang menonton aksinya di YouTube. Pria paruh baya itu melakukan aksinya dengan memaki, menyerempet, bahkan menabrak kendaraan-kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas di jalan raya.

Dalam tayangan aksinya di YouTube, Andi selalu menyebut mobilnya sebagai "Ichiro". Ia kerap membubuhkan tulisan "Ichiro vs Idiot Biker" atau "Ichiro vs Stupid Car" di videonya.

Mengapa dia menjuluki mobilnya "Ichiro"?

Andi menuturkan, nama Ichiro diberikan oleh mantan istrinya. "Saya berterima kasih kepada mantan istri saya yang memberi nama mobil itu. Karena sudah lama, maka sudah dikenal seperti itu," kata dia, Rabu (4/2/2015). [Baca: Alasan Andi "Ichiro" Wenas Lakukan Aksi Main Hakim Sendiri di Jalan Raya]

Ia sendiri mengaku tidak mengetahui arti dari kata tersebut. Ia hanya menyukai dan sudah terbiasa memanggil mobilnya dengan nama itu.

Pernah ditilang

Meski kerap geram dengan pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas, pria yang hobi travelling ekstrem itu mengaku juga pernah ditilang.

"Saya lupa berapa kali, yang jelas di bawah lima kali," kata dosen di salah satu universitas swasta itu. Pelanggaran-pelanggaran yang dibuatnya adalah melanggar marka dan menerobos jalur transjakarta.

Kejadian traumatis saat ditabrak mobil lain menjadi latar belakang mengapa ia "beraksi tegas" terhadap pengendara yang nekat melakukan pelanggaran lalu lintas, terutama di jalanan yang padat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com