Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Serahkan APBD kepada Ahok, Apa Kerja DPRD DKI?

Kompas.com - 25/03/2015, 08:45 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI telah menyepakati penerbitan pergub untuk penggunaan pagu APBD Perubahan 2014 senilai Rp 72,9 triliun. Dengan hal tersebut, DPRD DKI tidak memiliki andil sama sekali dalam APBD DKI tahun ini karena tidak dapat menggunakan fungsi budgeting-nya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, dia sudah tidak memiliki kepentingan ataupun urusan lagi dengan DPRD DKI Jakarta setelah pihak legislatif itu menerbitkan Perda APBD 2015 dan merekomendasikan penggunaan Pergub APBD-P 2014.

Dengan penerbitan pergub itu, maka komunikasi yang akan lebih sering terjadi adalah antara Pemprov DKI dan Kemendagri. Sebab, pergub itu yang menerbitkan adalah Gubernur dikuatkan dengan SK Mendagri. Kemudian, apa lagi yang akan dikerjakan anggota DPRD selama setahun ke depan?

"Fungsi pengawasan kita perkuat. Itu sudah otomatis," ujar anggota badan anggaran DPRD DKI Prabowo Soenirman ketika dihubungi, Rabu (25/3/2015).

Prabowo mengatakan, ke depannya, anggota dewan bisa saja memanggil kepala SKPD untuk menjelaskan program yang dijalankan dalam APBD tahun ini. Kemudian, Prabowo pun berjanji anggota dewan akan mengawasinya hingga pelaksanaan.

Prabowo mengatakan, dengan menggunakan anggaran tahun lalu, sudah otomatis pengawasan yang dilakukan DPRD DKI akan lebih ketat. Hal ini karena DPRD DKI tidak terlibat dalam proses perencanaan dan penyusunan anggarannya.

Semuanya merupakan wewenang Pemerintah Provinsi DKI. Hal inilah yang akan diawasi oleh Prabowo. Prabowo mengatakan, anggota dewan setuju untuk memberikan keleluasaan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengelola anggaran. Akan tetapi, keleluasaan yang diberikan bukan lah keleluasaan mutlak. Harus diikuti dengan serangkaian proses pengawasan.

Memberikan beban kepada Ahok

Dengan kondisi seperti yang dijelaskan Prabowo, DPRD DKI seakan memberikan semua beban kepada Ahok. Jika suatu hari ada temuan penyelewengan dalam APBD-P 2014 yang digunakan tahun ini, maka DPRD DKI tidak dapat disalahkan. DPRD DKI akan dengan leluasa mengawasi tanpa perlu merasa khawatir ikut terseret jika ditemukan penyelewengan.

Prabowo pun mengatakan penggunaan peraturan gubernur (pergub) bisa menjadi bumerang bagi Ahok. Pasalnya, Gubernur bertanggung jawab sepenuhnya atas pergub dan segala kesalahan dalam pelaksanaan serta realisasi anggaran di DKI.

Menurut Prabowo, bukan tidak mungkin Basuki serta jajarannya membuat kesalahan dengan pergub itu. Bahkan, posisi Ahok sebagai gubernur bisa terancam. "Karena kalau dalam pelaksanaannya mereka salah, yang menanggung akibatnya itu lebih berat dari ke gubernur," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com