Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati dengan Pasangan, Samiran Bunuh Wagirah dengan Pacul

Kompas.com - 21/04/2015, 18:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana sejoli Samiran (38) dan Wagirah (35) untuk sehidup semati harus kandas. Sebab, Samiran justru memacul dan mencekik leher Wagirah hingga tewas ketika pasangannya tersebut sedang lelap tertidur.

"Kejadiannya tanggal 22 Maret lalu. Saat korban sedang tidur, dipukul oleh pelaku menggunakan pacul kemudian korban pingsan dan dicekik hingga meninggal dunia," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo ketika dihubungi, Selasa (21/4/2015).

Peristiwa tersebut terjadi di Jakasampurna, Pondokgede, Bekasi. Siswo menceritakan, motif pembunuhan ini adalah adanya rasa cemburu dan sakit hati.

Diketahui, Samiran dan Wagirah merupakan pasangan kekasih sejak 2008. Mereka berdua merupakan warga asli Cilacap. Siswo mengatakan, di sana cinta mereka bersemi.

"Mereka juga pernah berjanji sehidup semati di kuburan keramat Patih Gajah Mada, Lampung," ujar Siswo.

Beberapa tahun lalu, pasangan ini pindah dan menetap di Bekasi. Di sana, Wagirah memiliki pekerjaan sebagai tukang pijat tradisional sementara Samiran bekerja sebagai tukang bangunan.

Dengan pekerjaan tersebut, Wagirah memiliki jumlah penghasilan yang lebih besar. Siswo mengatakan, Wagirah sering menyindir jumlah penghasilan tersebut kepada Samiran.

Hal itu lah yang membuat Samiran sebagai lelaki sakit hati. Siswo juga mengatakan, Samiran merasa cemburu karena Wagiran diduga selingkuh.

Sebab, Wagiran kerap pulang malam untuk memijat pelanggannya. Hal yang paling membuat Samiran cemburu, kata Siswo, Wagiran seringkali lebih mementingkan panggilan memijat daripada harus menemani Samiran di malam hari.

Kekesalan tersebut menumpuk dan menjadi dendam di diri Samiran. Hal itu lah yang memicu Samiran untuk membunuh Wagirah. "Dan selanjutnya pelaku kabur ke daerah Krui, Lampung," ujar Siswo.

Polisi berhasil mengetahui keberadaan Samiran ketika dia sedang berkunjung ke kediaman kerabatnya di Depok. Di sana, polisi langsung menggrebeknya.

Akan tetapi, kata Siswo, Samiran mencoba melakukan perlawanan ketika akan ditangkap. Akibatnya, polisi harus menembakan timah panas ke kaki Samiran sebelum akhirnya berhasil mengamankan dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Megapolitan
Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Megapolitan
LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Megapolitan
Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Megapolitan
Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Megapolitan
WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

Megapolitan
600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Megapolitan
PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

Megapolitan
Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Megapolitan
Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com