Setiap pulang bekerja, Ninis selalu terjebak kemacetan di kawasan Taman Puring. Dengan menumpang metromini, karyawan swasta ini menghabiskan sekitar setengah jam hanya untuk melewati jarak yang hanya sekitar 300 meter.
"Setiap jam pulang kantor, sekitar pukul 18.00, daerah situ macet banget. Bagaimana enggak macet ya, setengah ruas jalan lebih termakan untuk pembangunan," kata wanita ini, Selasa (8/9/2015).
Pantauan di lokasi, Taman Puring merupakan salah satu kawasan dibangunnya jalan layang khusus transjakarta Koridor XIII, Ciledug-Tendean. Jalan di kawasan itu pun menjadi lebih sempit dari biasanya. (Baca: Pembangunan Jalan Layang “Busway”, 2 JPO Akan Dibongkar)
Jika biasanya terdapat dua lajur lebar yang dapat dilewati kendaraan. Sejak adanya pembangunan, lajur hanya tersisa satu dengan luas yang sempit.
Alhasil, kawasan tersebut pun kerap dilanda kemacetan. Terlebih lagi, saat sore menjelang, volume kendaraan bertambah yang membuat kondisi lalu lintas di sana semakin macet.
Hal ini diakui oleh Kepala Seksi Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo.
Namun, menurut dia, kemacetan akan segera berkurang bila pengerjaan pembangunan jalan layang sudah masuk ke pengerjaan atas. Sebab, lahan yang dipakai dari jalan yang sudah ada semakin berkurang.
Rencananya, pada pertengahan September 2015, akan dilakukan pengangkatan box girder (beton yang mengisi struktur tengah jalan layang) di sekitar kawasan tersebut.
Artinya, pengerjaan pembangunan sudah mencapai tahap atas. "September ini, kontraktor akan mulai melakukan pengangkatan box girder," kata Heru saat meninjau proses pembangunan jalan layang di Taman Puring.
Adapun jumlah box girder yang akan dipasang di kawasan Taman Puring ialah 553 segmen. Pengerjaan pencetakan box girder sedang berada di pabrik, sementara yang sudah tercetak ada 19 segmen.
Progres pembangunan jalan layang secara keseluruhan per Minggu (6/9/2015) sudah mencapai 22,27 persen dari rencana hanya 18,39 persen.
Artinya, pembangunan lebih cepat daripada rencana. "Kami berharap secepatnya dapat selesai untuk mengurai kemacetan di sekitar daerah pembangunan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.