Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polda Perbolehkan Orangtua Jessica Bawakan Makanan

Kompas.com - 04/02/2016, 13:33 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak ada pelanggaran yang dilakukan keluarga Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin, apabila membawakan makanan untuk Jessica yang ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.

"Secara tertulis tidak ada larangannya," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Terlebih lagi, menurut dia, dana anggaran yang dimiliki Polda Metro Jaya untuk pengadaan makanan para tahanan tergolong minim.
 
Menurut Musyafak, dana anggaran untuk makan tahanan lebih kurang Rp 15.000 per hari per orang. (Baca: Setiap Makanan untuk Jessica Harus Diperiksa)

"Kalau kita makan nasi padang satu kali saja bisa Rp 25.000. Jadi, wajar kalau ada keluarga yang bawa makanan pada waktu tertentu," kata dia.

Kendati demikian, menurut Musyafak, setiap makanan yang dibawakan keluarga untuk para tahanan, termasuk untuk Jessica, harus melalui pemeriksaan sebelumnya.

Sebab, polisi khawatir, ada kandungan berbahaya dalam makanan para tahanan, seperti Nitrin, arsenik, formalin, dan sianida. (Baca: Jessica Diperbolehkan Pesan Donat J.Co atau Makan Sate)

Ia berharap, para tahanan nantinya tidak mengeluhkan gangguan pencernaan apabila makanan mereka  diperiksa secara rutin.

"Jadi mulai hari ini, makanan yang dihidangkan oleh dinas ataupun dari keluarga, kami periksa supaya tidak ada kandungan yang membahayakannya," ujar Musyafak.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Ribuan Pelajar Terpapar Judi 'Online', KPAI Ingin Dilibatkan Dalam Satgas

Sebut Ribuan Pelajar Terpapar Judi "Online", KPAI Ingin Dilibatkan Dalam Satgas

Megapolitan
Aksi Brutal OTK di Kemayoran, Kejar Pasutri lalu Tembaki Warga

Aksi Brutal OTK di Kemayoran, Kejar Pasutri lalu Tembaki Warga

Megapolitan
Dukung Pembentukan Satgas Judi 'Online', KPAI Anggap Pencegahan Juga Penting

Dukung Pembentukan Satgas Judi "Online", KPAI Anggap Pencegahan Juga Penting

Megapolitan
Cuti Bersama, Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini

Cuti Bersama, Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini

Megapolitan
Orangtua Siswa Madrasah di Jaktim Menabung untuk Berkurban di Idul Adha

Orangtua Siswa Madrasah di Jaktim Menabung untuk Berkurban di Idul Adha

Megapolitan
Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya

Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 18 Juni 2024, dan Besok: Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 18 Juni 2024, dan Besok: Siang Ini Berawan

Megapolitan
'Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi...'

"Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi..."

Megapolitan
Cerita Idham dan Komunitas Lentera Kata, Panggilan Jiwa 'Selami' Dunia Seni

Cerita Idham dan Komunitas Lentera Kata, Panggilan Jiwa "Selami" Dunia Seni

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Anies Membayangkan Rasanya Menjadi Ibrahim Saat Sembelih Sapi Kurban Sendiri | Anies: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam

[POPULER JABODETABEK] Anies Membayangkan Rasanya Menjadi Ibrahim Saat Sembelih Sapi Kurban Sendiri | Anies: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam

Megapolitan
Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com