Mereka menjalin hubungan hingga akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan di Cikupa. Kepada NA, AG mengaku belum menikah, sedangkan NA mengakui dirinya berstatus janda dengan dua anak.
Herry menjelaskan, setelah menetap bersama di rumah kontrakan tersebut, mereka sering berhubungan badan dan akhirnya NA hamil. Akhirnya, NA mengetahui jika AG ternyata telah beristri.
Hal itu yang menyulut cekcok di antara keduanya. Selain itu, menurut Herry, sekitar 3 April 2016, mulai sering terjadi percekcokan antara NA dengan AG. Percekcokan tersebut selain karena NA mengetahui AG sudah beristri, NA juga sering marah-marah lantaran masalah ekonomi, meminta dinikahi, serta karena AG sering telat pulang ke rumah.
Lalu pada Minggu (10/4/2016) pagi, AG dan NA kembali cekcok. NA sempat mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat AG tersinggung dan khilaf.
"Karena merasa tidak dihargai, AG khilaf langsung membanting dan memiting NA dengan sangat kuat. 30 menit kemudian, AG melepaskan piting dan disadari bahwa korban sudah tidak bernapas," ujar Hery.
Setelah membunuh NA, AG panik dan memutar otak bagaimana cara agar tindakannya tersebut tidak diketahui orang. Akhirnya, tebersit dalam benak AG niat untuk menghilangkan jejak perbuatannya dengan memutilasi menggynajan sebilah golok yang berada di bawah TV.
"AG memutilasi dengan memotong tangan kanan dari lengan bahu, kemudian memotong tangan kiri," ucap Herry.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, AG tidak memperlihatkan wajah penyesalan saat ditangkap polisi. Meskipun demikian, Krishna memastikan AG tidak mengalami gangguan kejiwaan.
"Sampai saat ini, saya belum melihat wajah-wajah penyesalan dari yang bersangkutan (AG)," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/4/2016).
Krishna pun menuturkan, AG saat masa pelariannya ke Surabaya sempat menemui kekasihnya yang berada di daerah tersebut. AG juga diketahui pernah sempat bekerja pada tahun 2014 lalu di rumah makan tempat ia ditangkap.
"Dia pernah bekerja di Surabaya dan dia mendatangi pacarnya lagi yang di Surabaya. Jadi dia ini pacarnya banyak." kata Krishna.
Padahal dari penelusuran polisi, diketahui AG sudah berkeluarga dan dianugerahi seorang anak dari istri sahnya yang ada di Bogor, Jawa Barat. Tidak ada perlawanan ketika AG diringkus.
Saat ini AG telah berada di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lebih. Sementara itu polisi pun masih mencari potongan kaki korban yang dibuang di sebuah sungai di Cikupa dan hingga kini belum ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.