Menunggu kajian
Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan, pembelian gerbong KRL merupakan bagian dari upaya Pemkot Depok membantu mengurangi kemacetan di Ibu Kota.
Ia menyadari salah penyebab kemacetan di Jakarta adalah banyaknya kendaraan pribadi dari kawasan penyangga, salah satunya Depok.
Namun, ia belum dapat memastikan apakah penggunaan anggaran untuk pembelian gerbong-gerbong KRL itu akan disetujui atau tidak.
Sebab, menurut dia, semuanya masih menunggu kajian yang dilakukan Kementerian Perhubungan.
"Kajiannnya akan diperdalam oleh Kementerian Perhubungan dan juga Gubernur Jakarta di bawah komando Bapak Wakil Presiden untuk menyelesaikan konsep tadi," kata Idris di Balai Kota Depok, Rabu (27/4/2016).
Sementara itu, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyatakan masih mengkaji okupansi penumpang KRL commuter line dari stasiun-stasiun di Depok.
(Baca: KCJ Kaji Okupansi Penumpang KRL dari Depok)
"Karena kalau untuk pemberangkatan KRL kita harus melihat kapasitas lintas dan okupansi penumpangnya," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa.
Menurut Eva, Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadilla sudah melayangkan surat ke Wali Kota Depok untuk mengadakan audiensi membahas rencana tersebut.
Selain untuk membahas rencana pembelian gerbong, Eva menyebut pertemuan keduanya juga akan membahas pengembangan infrastruktur pendukung KRL wilayah Depok, yang salah satunya terkait integrasi antar moda.
"Kami mengapresiasi dukungan Pemkot Depok terhadap transportasi publik, khususnya KRL," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.