Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Hal Ini Harus Diperhatikan jika Harus Naik Pesawat dari Soekarno-Hatta

Kompas.com - 04/05/2016, 14:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Jelang libur panjang atau long weekend yang dimulai Kamis (5/5/2016) besok hingga Minggu (8/5/2016), jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta diprediksi meningkat sampai 12 persen. Volume kendaraan dari dan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta juga diperkirakan padat, baik yang melalui jalan tol maupun jalan biasa dari Tangerang dan Jakarta.

Kondisi lalu lintas di area Bandara Soekarno-Hatta pada jam-jam tertentu sering tersendat. Dengan kondisi seperti itu, penumpang pesawat perlu mempersiapkan hal-hal tertentu agar dapat tiba di bandara dengan nyaman dan tidak tertinggal pesawat.

Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho, berbagi sejumlah tips yang dapat diperhatikan penumpang bandara sebelum menyambut long weekend.

Pertama, berangkat lebih awal. Sudah menjadi keharusan bagi setiap penumpang pesawat agar dapat berangkat lebih awal. Penumpang yang tinggal di Jabodetabek bisa memperkirakan waktu perjalanan dengan jadwal keberangkatan pesawatnya.

"Jika jadwal terbangnya pagi hari, kondisi jalanan diperkirakan masih lengang, berbeda pada siang hingga sore hari di mana lalu lintas sudah padat," kata Prasetyo, Rabu (4/5/2016).

Selain waktu keberangkatan, penumpang perlu mengalokasikan waktu lebih untuk check in dan mengurus bagasi. Estimasi waktu di dalam terminal hingga boarding sekitar satu jam.

Kedua, pilihan moda transportasi ke bandara.  Ada dua pilihan untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta, yakni menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jika membawa kendaraan pribadi, yakni mobil, penumpang disarankan untuk tidak lupa menggunakan fasilitas parkir inap.

Tarif parkir inap mobil semalam dipatok Rp 100.000. Parkir inap memiliki tempat sendiri di luar terminal. Area parkir di dalam terminal bukanlah parkir inap, melainkan parkir reguler, dengan tarif yang jauh lebih mahal. Untuk tarif parkir mobil sehari saja, bisa mencapai Rp 250.000 lebih.

Jika menggunakan kendaraan umum, dapat memanfaatkan fasilitas bus Damri, taksi (dari Jakarta) maupun ojek dari arah Tangerang. Pengguna kendaraan umum disarankan berangkat lebih awal.

Ketiga, barang bawaan. Bawaan penumpang hanya dibedakan untuk ditaruh di bagasi maupun ke kabin. Jika barang diletakkan di bagasi, disarankan agar menggunakan layanan wrapping. Biaya wrapping per barang bawaan dipatok sebesar Rp 50.000.

Pertimbangan untuk wrapping barang di bagasi dikarenakan maraknya modus pembobolan bagasi. Hingga hari ini, masih banyak penumpang yang mengeluhkan barang di bagasinya hilang atau kopernya dirusak.

Untuk mencegah hal tersebut, wrapping masih menjadi pilihan para penumpang.

"Penumpang juga baiknya tidak bawa barang terlalu banyak, supaya lebih efisien selama perjalanan. Bawa yang perlu-perlu saja," tutur Prasetyo.

Keempat, membawa bekal sendiri.  Meski sudah ada jadwal penerbangan, penumpang tidak dapat memprediksi kapan pesawat akan berangkat. Manajemen bandara sebenarnya telah menyediakan sejumlah tenant untuk menemani penumpang menunggu pesawat di terminal.

Namun, jika penumpang memilih untuk menghemat, dapat membawa bekal sendiri berupa makanan ringan hingga berat.

Kelima, menyiapkan power bank.  Selain bekal makanan dan minuman, penting untuk membekali diri dengan suplai daya cadangan untuk gadget yang dibawa, seperti power bank. Power bank akan sangat berguna karena Bandara Soekarno-Hatta belum menyediakan secara masif fasilitas untuk isi daya gadget selama di terminal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Bakal Buru 'Influencer' yang Promosikan Situs Judi Online

Polisi Bakal Buru "Influencer" yang Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kekesalan 'Driver' Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Kekesalan "Driver" Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Megapolitan
Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Megapolitan
Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Megapolitan
Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Megapolitan
Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Megapolitan
PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Megapolitan
Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Megapolitan
Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Megapolitan
Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com