Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta, Parkir di Pinggir Jalan hanya Diperbolehkan di Rambu "P" Biru

Kompas.com - 17/10/2016, 12:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Parkir di pinggir jalan di Jakarta hanya diperbolehkan di rambu "P" berwarna biru.

Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan, Christianto, mengimbau para pengendara beroda empat untuk tidak parkir sembarangan. Pasalnya, meskipun tidak ada rambu dilarang parkir berlambang "P" dicoret berwarna merah, para pengendara tetap berpotensi didenda.

"Parkir di mana saja nggak boleh meskipun nggak ada rambu dilarang parkir. Hanya boleh di ruas yang ada rambu 'P' biru," kata Christianto kepada Kompas.com, Senin (17/10/2016).

Parkir di pinggir jalan pun tidak gratis. Para pengemudi wajib melakukan pembayaran secara resmi kepada petugas parkir berseragam Dishubtrans. Sesuai dengan Pergub Nomor 64 Tahun 2011 tentang Tempat Parkir Umum di Lokasi Milik Pemerintah, tarif ruas jalan dengan parkir on-street dipatok sebesar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 4.000 untuk mobil.

"Jadi kalau parkir di jalan yang ada tukang parkir tidak resmi, itu juga bisa kami derek," kata Christianto.

Di Jakarta Selatan, contoh parkir on-street bisa ditemui di Jalan Kemang Raya dan Jalan Taman Kemang. Ketika pengendara memarkirkan kendaraan, biasanya ada petugas berseragam Dishubtrans yang memberikan struk parkir.

Christianto mengakui, parkir liar menjadi salah satu biang kemacetan di Jakarta. Pihaknya selama ini aktif merazia kendaraan di kawasan Kalibata, Tebet, Setiabudi, Duren Tiga, Jalan Denpasar, Pasar Kebayoran Lama, Senopati, dan Cikoko.

"Selain derek yang dikenakan denda, kami juga bisa menindak dengan cabut pentil," kata Christianto.

Sebelumnya, di YouTube, sebuah video beredar menunjukkan pengendara mobil yang mengeluhkan penderekan oleh Sudinhubtrans Jakarta Selatan di Jalan Raya Kalibata.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com