Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Apakah Begini Caranya Demokrasi Kita?

Kompas.com - 18/04/2017, 13:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiaga Uno menyayangkan aksi bagi-bagi sembako hingga sapi yang dilakukan pihak-pihak tertentu dalam beberapa hari terakhir.

Ia menilai aksi tersebut sudah mendegradasi nilai-nilai demokrasi dan mencoreng upaya untuk menciptakan Pilkada yang jujur, bersih, dan jauh dari kecurangan.

"Menurut saya harus dievaluasi ulang, apakah begini caranya demokrasi kita," kata Sandi saat ditemui di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017).

Kasus bagi-bagi sembako yang dilakukan orang berbaju kotak-kotak dilaporkan terjadi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Minggu (16/4/2017).

Baca: Penjelasan Sandiaga soal Video Anies yang Diduga Bagikan Sembako

Aksi tersebut kemudian dibubarkan oleh Panwaslu Jakarta Selatan. Setelah itu, Panwaslu Jaksel juga menemukan tumpukan sembako yang disimpan di Kantor DPC PPP Jakarta Selatan.

Dan terakhir, Panwaslu Kabupaten Kepulauan Seribu juga baru saja mengamankan 23 ekor sapi milik PDI Perjuangan, Senin (17/4/2017).

Keberadaan sapi-sapi itu tersebar di berbagai pulau, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Tidung dan Pulau kelapa.

Sandi meminta agar pihak-pihak yang melakukan politik uang dengan cara membagikan sembako, sapi, ataupun uang tunai untuk berhenti melakukan aksinya itu.

Baca: Politikus PDI-P Akui Ada Rumah Kader Dipakai untuk Tumpuk Sembako

Menurut Sandi, masyarakat Jakarta saat ini sudah cerdas dalam bersikap dalam menentukan pilihannya.

"Allah maha kuasa. Pemilih yang cerdas mereka melihat mana yang berniat baik, dan mana yang mencoba melakukan politik sembako dan politik uang di saat-saat terakhir dengan memakai dana yang sebenarmya milik masyarakat juga," ujar Sandi.

Kompas TV Masa Tenang, Bagi Sembako & Kampanye Hitam Lanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com