Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ayo Memilih untuk Jakarta!"

Kompas.com - 19/04/2017, 05:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemungutan dan penghitungan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua akan dilaksanakan pada Rabu (19/4/2017) ini.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengimbau agar warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih bisa datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos.

"Jangan lupa datang ke TPS untuk mencoblos. Ayo memilih untuk Jakarta!" ujar Sumarno di Kantor KPU DKI Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Sumarno mengatakan, surat suara yang digunakan pada putaran kedua telah cukup tersedia sesuai peraturan, yakni sejumlah daftar pemilih tetap (DPT) ditambah surat suara cadangan 2,5 persen dari DPT per TPS.

Dia berharap, surat suara yang telah dicetak itu cukup untuk semua pemilih dan jumlah daftar pemilih tambahan (DPTb) tidak membeludak dengan adanya penyempurnaan data pemilih yang dilakukan pada putaran kedua.

"Kalau nanti ada DPTb jumlahnya banyak, maka akan diberlakukan antrean dan sisa pemilih yang tidak tersedia surat suaranya dipersilakan digeser ke TPS terdekat yang surat suaranya masih tersedia," kata Sumarno.

Kelengkapan yang dibawa

Bagi yang telah terdaftar dalam DPT dan sudah menerima formulir C6 atau surat pemberitahuan memilih, mereka dapat membawa dan menunjukkannya kepada KPPS.

Kemudian, bagi pemilih DPT yang tidak menerima C6, KPU DKI Jakarta tetap mempersilakan pemilih yang bersangkutan untuk datang ke TPS.

Mereka tetap bisa menggunakan hak pilihnya sejak pukul 07.00 WIB. Sebab, formulir C6 bukan syarat untuk memilih.

(Baca juga: Sudahkah Nama Anda Terdaftar dalam DPT? Cek di Sini!)

Komisioner KPU DKI Jakarta Moch Sidik menuturkan, pemilih dalam DPT yang tidak menerima formulir C6 tetap bisa datang ke TPS dengan menunjukkan e-KTP atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta.

Selain itu, pemilih tersebut juga diimbau untuk membawa kartu keluarga (KK) atau identitas lainnya untuk memperkuat identitas kependudukan mereka. Begitu pun dengan pemilih yang menerima formulir C6.

"Itu untuk menjaga, mengawal hak pilih dia. Dia tidak boleh lenggang kangkung, tidak boleh tidak bawa dokumen, kita kan mau meyakinkan ini warga DKI yang punya hak pilih," kata Sidik.

Ia meminta pemilih untuk menyiapkan identitas kependudukan seperti e-KTP, surat keterangan ataupun identitas lainnya yang memuat foto pemilih yang bersangkutan, seperti SIM, paspor, atau buku menikah.

Dengan adanya kelengkapan identitas tersebut, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) tidak boleh menolak pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com