Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebelum Saya Mati, Saya Akan Tetap Buka Toko Onderdil Bemo Ini"

Kompas.com - 16/08/2017, 16:13 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Neneng (82), sedang duduk di tokonya di Jalan Kebon Kacang IV nomor 14, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Toko Neneng menjual berbagai suku cadang untuk kendaraan roda tiga, bemo. Kian hari, seiring semakin sedikitnya jumlah bemo, tokonya juga semakin sepi.

Meski demikian, Neneng tak mau menyerah. Dia akan tetap membuka toko itu meski tak ada lagi pelanggan yang datang.

 "Saya enggak tau akan mati hari ini, besok atau lusa. Tapi sebelum saya mati, saya akan tetap membuka toko onderdil (bemo) ini," ujarnya, Rabu (16/8/2017).

Baca: Bemo Boleh Dijual ke Kolektor Asal...

Neneng bertekad tetap menjaga toko yang dia dirikan bersama mendiang suaminya 50 tahun yang lalu itu.

Sebab toko itulah yang membuatnya berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.

"Kalau tidak buka saya malah sedih. Lebih baik saya buka. Ini wujud ucapan syukur saya, enggak apa-apa kalau sudah enggak ada yang beli," tuturnya.

Karena usianya yang telah amat lanjut, Neneng mengaku sering melakukan kesalahan menghitung ketika pelanggan membeli onderdil bemo dari tokonya.

"Saya kadang dimarahi pembeli kalau kembaliannya kurang, tapi kalau kembaliannya kelebihan, dia diam saja. Saya sudah enggak bisa menghitung dengan baik, dasar orang tua," kata Neneng.

Dia melanjutkan, sejak awal tahun ini dirinya tak berani menyimpan persediaan barang dagangannya.

"Nanti nge-restocknya pakai uang apa? Siapa juga yang akan beli. Hari ini saja enggak seperak pun saya dapet," ujarnya. 

Baca: 8 Unit Bemo Masih Beroperasi di Pejompongan

Bemo memang sudah tidak diperbolehkan lagi beroperasi di Ibu Kota. Meski demikian semangat Neneng untuk meneruskan usaha yang dirintis bersama suami tercinta tak pernah padam.

"Saya juga buka toko ini dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang saja. Untuk hiburan, biar damai. Soal makan, untung saja anak-anak saya masih perhatikan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com