Kepala Bidang Pembinaan, Penertiban, dan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan, Meli Budiastuti, mengatakan, warga MBR yang mendaftar tetapi lama menempati unit rusun karena seringnya penertiban yang dilakukan Pemprov DKI sejak 2013.
Akibat penertiban itu, unit rusun yang ada lebih banyak diisi oleh warga relokasi atau warga yang terdampak penertiban.
"Dulu (warga umum) paling banyak di (rusun) Kampung Muara, Jatirawasari, Tambora. Warga relokasi itu baru setelah 2013 banyaknya, rusun baru diisi oleh warga relokasi," ujar Meli.
Sejak tahun 2013, ada 12.000 kepala keluarga (KK) yang sudah mendaftar untuk masuk rusun. Namun, Pemprov DKI baru bisa mengundi 50 unit rusun untuk mereka.
Hari ini, ada tiga rusun yang diundi dan siap dihuni warga umum.
Ketiga rusun yang siap dihuni untuk 50 KK tersebut yakni 20 unit di Rusun Komaruddin dengan harga sewa Rp 341.000 - Rp 508.000 per bulan, 20 unit di Rusun Pulo Gebang dengan sewa Rp 297.000 - 443.000 per bulan, dan 10 unit di Rusun Pinus Elok dengan sewa Rp 341.000 - Rp 508.000 per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.