Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adegan demi Adegan Tunjukkan Cara Helmi Tembak Dokter Lety

Kompas.com - 13/11/2017, 14:47 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah melakukan rekonstruksi penyebab kematian dokter Lety yang ditembak dokter Ryan Helmi, suaminya sendiri, di Klinik Azzahra, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017) pekan lalu pukul 14.00.

Seperti disebutkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, berikut adalah 23 reka adegan yang dilakukan Helmi terhadap dokter Lety.

"Ada 23 adegan yang sudah dilakukan penyidik," kata Argo di Jakarta, Senin (13/11/2017).

Adegan pertama, Kamis (9/11/2017) sekitar pukul 12.00, Helmi naik sepeda motor ojek online dari Klinik Bidan Estin di Pondok Ungu Permai, Bekasi.

Baca juga: Cerita Driver Ojek Online yang Antar Helmi Temui Dokter Lety

Adegan kedua, Helmi memasukkan peluru pada magazin senjata api dekat kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Warga melihat prarekonstruksi penembakan terhadap dokter Lety oleh suaminya sendiri dokter Ryan Helmi di klinik Az-Zahra, Cawang, Jakarta Timur.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Warga melihat prarekonstruksi penembakan terhadap dokter Lety oleh suaminya sendiri dokter Ryan Helmi di klinik Az-Zahra, Cawang, Jakarta Timur.
Adegan ketiga, Helmi tiba dan turun dari sepeda motor ojek online di depan Klinik Azzahra Medical Centre. Saat itu, saksi bernama Rahmat, seorang pengemudi ojek online, menunggu di depan klinik sambil memperhatikan Helmi masuk ke klinik.

Adegan keempat, Helmi masuk ke dalam Klinik Azzahra Medical Centre.

Adegan kelima, saksi bernama Nabila, Abdul Kadir, dan dokter Lety Sultri sedang duduk di ruang pendaftaran pasien klinik.

Adegan keenam, saksi Nabila memberi tahu kedatangan Helmi kepada dokter Lety.

Adegan ketujuh, dokter Lety menemui Helmi.

Baca juga: Adik Dokter Lety Tinju Muka Helmi Saat Prarekonstruksi

Adegan kedelapan, Helmi mengajak dokter Lety ke ruang praktik dokter, tetapi dia menolak dan terjadi cekcok mulut.

Adegan kesembilan, Helmi mengeluarkan senjata api dari dalam tas.

Adegan ke-10, dokter Lety teriak minta tolong.

Adegan ke-11, saksi Nabila dan Abdul Kadir keluar dari dalam ruang pendaftaran dan melihat Helmi mengokang senjata.

Adegan ke-12, kedua saksi masuk kembali ke dalam ruang pendaftaran.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com