Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler Kompas.com: DKI Tagih Sumber Waras, R-APBD DKI Dipangkas, Dhani Jadi Tersangka

Kompas.com - 29/11/2017, 07:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembelian lahan Yayasan Kesehatan Sumber Waras di Jakarta kembali mencuat. Kali ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta yayasan tersebut mengembalikan uang pembayaran sebesar Rp 191 miliar.

Berita tersebut menjadi artikel yang paling banyak dibaca di Kompas.com, Selaa (28/11/2017) kemarin. Selain itu, ada sejumlah artikel terpopuler lainnya, antara lain tentang rancangan anggaran DKI hingga artis Ahmad Dhani jadi tersangka lagi.

Berikut rangkuman artikel terpopuler Kompas.com kemarin.

DKI tagih Sumber Waras

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bahwa Pemprov DKI akan meminta kelebihan bayar uang pembelian lahan dari Yayasan Kesehatan Sumber Waras atau YKSW.

Sebagai tindak lanjut dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kata Sandiaga, kelebihan bayar hingga Rp 191 miliar itu terjadi karena nilai tersebut di atas angka yang sudah ditetapkan BPK atau dibatalkan pembeliannya.

Baca juga:
Sandiaga Minta Yayasan Sumber Waras Kembalikan Kelebihan Rp 191 Miliar
RS Sumber Waras Kebingungan Diminta Sandi Kembalikan Rp 191 Miliar
Penagihan Rp 191 Miliar kepada Yayasan Sumber Waras Rekomendasi BPK

Menyoal R-APBD DKI 2018

Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta menyoroti sejumlah mata anggaran yang dinilai berlebihan pada Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) DKI Jakarta 2018.

Dalam pembahasan itu, ada sejumlah pos pengeluaran yang dicoret ataupun dikurangi. Anggaran renovasi kolam ikan dan air mancur senilai Rp 620 juta di Gedung DPRD, misalnya, dihapus dari daftar.

Sementara itu, dana hibah untuk dua organisasi pensiunan yaitu Yayasan Pensiunan DKI Jakarta (Rp 739 juta) dan Paguyuban Werdatama Jaya (Rp 2,1 miliar) dihapus. Dana hibah untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta sebesar Rp 1,5 miliar juga dicoret.

Di sisi lain, ada kritik atas dana hibah untuk Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) sebesar Rp 40,2 miliar.

Sandiaga mengakui ada kesalahan verifikasi atas alamat Himpaudi di R-APBD. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, ada kesalahan alamat Himpaudi setelah pihaknya memeriksa langsung ke lapangan. Alamat yang benar adalah Jalan Poltangan Raya Nomor 25, RT 009 RW 004, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Saat Kompas.com menelusurinya, alamat itu pun salah. Di alamat itu, kantor Himpaudi menumpang di kantor penyalur satpam.

Ada pula informasi yang menyebut kantor Himpaudi berlokasi di Jalan Kuningan Patra XV. Saat Kompas.com mencoba menelusurinya, tak terdapat bangunan yang menandakan Sekretariat Himpaudi DKI Jakarta di sepanjang Jalan Kuningan Patra XV.

Baca juga:
Ini Anggaran yang Dihapus dan Dikurangi dalam R-APBD DKI 2018
Dipangkas Rp 400 Juta, Dana Hibah Laskar Merah Putih Jadi Rp 100 Juta
Prasetio: Dua-duanya Hibah untuk Pensiunan, Ini Duplikasi Anggaran, Tolong Dicoret!
Sandi Akui Salah Verifikasi Alamat Himpaudi, Penerima Hibah Rp 40,2 M

Admin akun Setkab dicopot

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com