Kebijakan tersebut kerap ditolak oleh para penarik becak. Di era Ahok, ratusan tukang becak yang beroperasi di wilayah Jakarta Utara berdemo dan mengantarkan surat protes yang diberi nama "surat galau".
Mereka tak terima atas tindakan Satpol PP DKI Jakarta yang mengangkut becak setiap dini hari. Padahal, tukang becak itu merupakan pekerjaan mereka. Para pendemo itu berasal dari Teluk Gong, Pademangan, Penjaringan, Cilincing, Koja, serta Tanjung Priok. Mereka beralasan, becak ramah lingkungan dan masih dibutuhkan warga.
Tak hanya surat galau, salah satu perwakilan pengemudi becak, Rasdulah pun menulis sebuah surat sederhana langsung ditujukan untuk Presiden RI Joko Widodo. Tukang becak yang sudah puluhan tahun mengayuh becaknya di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, itu meminta perlindungan kepada Jokowi.
Baca juga : Ratusan Tukang Becak Demo dan Antarkan Surat Galau kepada Ahok
Rasdulah meminta agar para tukang becak yang beroperasi di Ibu Kota diperlakukan sama seperti tukang ojek aplikasi online.
Kepada Kompas.com, Rasdulah mengakui bahwa ia menulis surat itu untuk Jokowi. Rasdulah mengatakan, teman-temannyalah yang mendukungnya untuk menulis surat dan ditujukan kepada Jokowi. Lambat laun, becak semakin jarang ditemui di Jakarta.
Baca juga : Kasihan, Zaman Begini Ada Orang Genjot Becak
Nasib penarik becak di era Gubernur Anies
Kini, Gubernur DKI Jakarta Anies mewacanakan akan menghidupkan kembali moda transportasi becak.
Menurut Anies, becak masih menjadi kendaraan yang dibutuhkan di Ibu Kota. Misalnya, untuk ibu-ibu yang pergi ke pasar dengan membawa banyak belanjaan. Anies akan mengatur agar penarik becak mendapat kesempatan merasakan kondisi yang lebih baik.
"Kami akan atur agar kebutuhan warga akan transportasi difasilitasi. Becak tidak akan ada kalau tidak ada kebutuhan atas becak. Untuk itu, angkutan baru akan kami segerakan, bagian ini agar becak dapat beroperasi di rute yang ditentukan," ucap Anies di acara peresmian persiapan community action planning (CAP) bersama 16 kampung di Taman Waduk Pluit, Minggu (14/1/2018).
Baca juga : Gubernur Anies Akan Buat Rute Khusus untuk Becak
Anies menegaskan, becak-becak ini tidak akan beroperasi di jalan-jalan utama Ibu Kota, tetapi di wilayah perkampungan.
Anies menjelaskan, kehadiran becak dibutuhkan masyarakat di kampung-kampung. Dia mencontohkan, warga yang membuka warung di rumah membutuhkan becak untuk membawa barang belanjaannya yang dibeli dari pasar.
Anies mencontohkan, salah satu wilayah yang masih banyaknya adalah Jakarta Utara. Untuk itu, Anies berencana membuat aturan agar operasional becak tidak sampai ke jalan utama.
Baca juga : Tukang Becak Menunggu Perwujudan Rencana Anies
"Jangan membayangkan becak ada di jalan-jalan di Jakarta, di jalan protokol, enggak. Jangan berimajinasi bahwa becak akan berada di jalan-jalan utama di Jakarta," ujar Anies di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018).
Selain itu, menurut Sandiaga, becak bisa menjadi penunjang pariwisata. Sandi mengatakan, ia pun pernah melihat becak di kawasan Central Park, New York.
Baca juga : Sandiaga: Di Tengah-tengah Central Park New York Juga Ada Becak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.