JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam menata kawasan Tanah Abang adalah dengan merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di sana. Ia bersama jajaran Pemprov DKI meresmikan blok G Tanah Abang untuk menampung para PKL pada 2 September 2013.
Jokowi pernah mengundang sejumlah tamu kedinasan berbelanja di blok G, salah satunya pendiri Facebook Mark Zuckerberg pada 2014. Hal ini sekaligus menarik minat warga berbelanja di blok G.
Namun, kondisi tersebut tak berlangsung lama, blok G kembali sepi. Sebagian pedagang memilih berdagang di trotoar sepanjang kawasan Tanah Abang. Sebagian lainnya bertahan di blok G dengan kondisi sepi pembeli.
Melihat itu, Pemprov DKI pada pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berencana merevitalisasi blok G. Upaya revitalisasi ini bertujuan meramaikan kembali blok G dan mengurangi kesemrawutan akibat para PKL yang tumpah ke trotoar.
Baca juga: Permintaan Pedagang Blok G, dari Ingin Dipindah ke Jalan hingga Bangunan Permanen
"(Aspek) yang diubah adalah keseluruhan. Dari lahan yang ada akan dibagi-bagi untuk pasar, parkir, dan sarana lainnya," kata Asisten Manajer Teknik dan Tata Kelola Bangunan Pasar Tanah Abang Blok G Iwan Oscandar saat itu, Senin (6/4/2015).
Meski demikian, langkah tersebut tak kunjung terealisasi. Alasannya, Pemprov DKI belum mendapatkan lahan yang cocok merelokasi sementara para pedagang selama pembangunan blok G dilakukan.
Dilanjutkan Anies-Sandiaga
Anies-Sandiaga mencari lahan yang cocok untuk memindahkan sementara para pedagang atau tempat penampungan sementara (TPS).
Wagub Sandiaga pernah mengatakan, PD Pasar Jaya memiliki opsi menggunakan lahan milik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana sebagai penampungan sementara pedagang. Pengadaan lahan relokasi pedagang blok G nantinya akan dilakukan dengan sistem sewa.
Namun, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, luas lahan yang dimiliki Lulung kurang dari 3.000 meter persegi sehingga tidak bisa menampung semua pedagang.
Baca juga: Bangunan 3 Lantai untuk Relokasi Pedagang Blok G Dibuat Semi Permanen
Hingga akhirnya Pemprov DKI dan PD Pasar Jaya mendapatkan lahan di samping Hotel Pharmin, Jalan Jatibaru. Lahan itu milik pengusaha Robby Sumampow.
Saat ini progres proses sewa lahan mencapai 90 persen. Penentuan harga sewa lahan tersebut akan dilakukan melalui taksiran harga Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Sandiaga mengatakan, TPS para pedagang blok G direncanakan berupa bangunan tiga lantai berbentuk semi permanen.
Baca juga: Anggaran Pembangunan TPS Pedagang Blok G Rp 20 Miliar
Ia mengatakan, bangunan dengan struktur seperti itu dapat dibangun dalam waktu dua hingga tiga bulan. Bangunan tersebut akan memuat 832 pedagang. Menurutnya, bangunan semi permanen ini layak digunakan selama tiga tahun.
Baca juga: PD Pasar Jaya: Pedagang Blok G Direlokasi ke Lahan Milik Robby Sumampow
Pemprov DKI menganggarkan biaya pembangunan TPS pedagang blok G Rp 20 miliar.
Sandiaga mengatakan, penyediaan TPS hingga pemindahan para pedagang akan dilakukan sepanjang 2018. Sementara proses revitalisasi blok G akan dimulai awal 2019.