"Di samping itu, karena Pemprov DKI itu mengalokasikan dana yang cukup besar kepada Baznas DKI, maka nanti juga akan ada sekretariat yang isinya adalah pegawai negeri yang akan mengurusi dana APBD yang dialokasikan oleh Pemprov DKI ke Baznas DKI," ujar Bambang.
Pertahankan nama Bazis
Meski mengikuti ketentuan Baznas, Pemprov DKI Jakarta ingin nama Bazis DKI tetap digunakan lembaga zakat Jakarta itu. Sebab nama Bazis sudah begitu dikenal masyarakat.
"Kita juga ada kesepakatan bahwa nama Bazis DKI yang sudah sangat dikenal di masyarakat akan dibentuk legacy-nya dengan pendekatannya yang tentunya sesuai dengan Undang-Undang," ujar Sandiaga.
Setiap ada musibah, Bazis DKI yang paling pertama diingat masyarakat. Sebab Bazis DKI selalu membuka posko di tempat musibah. Sandiaga mengatakan hal itu membuat persepsi baik di mata publik tentang Bazis.
Baca juga: DKI Pertahankan Nama Bazis, Sandiaga Bilang Ada Idiom Ingat Zakat Ingat Bazis
"Bazis itu sangat dikenal di masyarakat. Bazis DKI itu sampai ada idiom 'ingat zakat ingat Bazis'," kata Sandiaga.
Bambang Sudibyo pun sepakat nama Bazis DKI boleh dipertahankan. Padahal, umumnya lembaga zakat di bawah naungan Baznas menggunakan nama Baznas. Bambang mengatakan, nanti akan dirumuskan sebuah nama yang bisa menampung nama Baznas dan Bazis DKI.
"Tetapi nama resmi Baznas DKI itu juga harus ada karena nama itu sudah diberikan oleh Menteri Agama secara resmi pada awal 2016," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.