Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kali Sentiong: Melihat Aliran Air Jernih, Keruh, hingga Menghitam...

Kompas.com - 04/08/2018, 08:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

"Kotoran bekas cuci kandang ya langsung dibuang ke selokan ini, nyambungnya langsung ke sungai di sebelah," kata Sukandar, salah seorang pedagang.

Baca juga: Kalla: Kita Makan Pisang di Kali Item, Tidak Ada Campur dengan Bau...

Namun, Sukandar memastikan bahwa limbah yang dibuang hanyalah air bekas cucian. Sementara limbah padat seperti kotoran dan pakan burung dibuang ke bak sampah.

Pembuangan kotoran ke sungai juga dilakukan sejunlah warga di kawasan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

Warga yang membuka usaha warung makan mencuci piring dan alat masaknya di pinggir sungai.

Baca juga: Menyusuri Kali Item: Kali di Palmeriam Tak Bau meski Banyak Sampah

"Di sini cuma buat cuci piring sama alat masak-masaknya saja. Abisan kalau mau cuci di rumah jauh jalannya," kata Sela, salah seorang pedagang.

Peralatan cuci piring milik warga di tepian Kali Sentiong, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Peralatan cuci piring milik warga di tepian Kali Sentiong, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).
Ia mengaku terpaksa mencuci di pinggir sungai karena jarak warung makan ke rumahnya terbilang cukup jauh sehingga dirasa kurang efektif.

Padahal, di tempat tinggalnya sudah tersedia fasilitas tempat cuci piring.

Baca juga: Butuh 20 Nano Bubble untuk Hilangkan Bau Tak Sedap Kali Item

"Kan repot, Mas, kalau harus bolak-balik buat nyuci doang. Belum lagi ini barang-barangnya banyak kan, jadi kami cari praktis sajalah," katanya.

Meski demikian, aliran Kali Sentiong saat melintasi Pasar Burung Pramuka dan Tanah Tinggi terpantau masih berwarna keruh dan belum menghitam.

Mulai menghitam

Warna kali mulai menghitam setelah melintasi persimpangan Jalan Letjen Soeprapto dan memasuki kawasan Kemayoran.

Sukim, petugas badan air yang ditemui Kompas.com menyebut warna hitam muncul di Kali Sentiong karena lumpur yang telah lama mengendap.

"Ini, kan, lumpur sudah bertahun-tahun enggak diangkat nih. Jadi dari lumpur ke permukaan air sekitar dua sampai tiga meter, karena lumpurnya kan item ya jadi airnya kelihatan item," kata Sukim.

Baca juga: LIPI Pasang Alat Plasma Nanobubble di Kali Item

Kondisi Kali Sentiong atau Kali Item sesudah melewati Wisma Atlet Kemayoran, Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kondisi Kali Sentiong atau Kali Item sesudah melewati Wisma Atlet Kemayoran, Jumat (3/8/2018).
Sukim menuturkan, dangkalnya aliran Kali Sentiong di Jalan Pramuka hingga Tanah Tinggi membuat aliran di sana tidak berwarna hitam.

Selain berwarna hitam, bau tak sedap juga muncul dari aliran kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com