Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Minimnya Penerangan Jalan di Jembatan Dipo Depok

Kompas.com - 23/08/2018, 20:44 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kurangnya penerangan dan sempitnya Jembatan Dipo di Jalan Program Raya, Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Jawa Barat dikeluhkan warga yang kerap melintas di sana.  

Tidak terlihat penerangan jalan yang menyala di Jembatan Dipo yang terletak di atas jalur kereta api ini.

Pengendara motor dan mobil harus ngan berhati-hati terlebih pada malam hari.

Baca juga: Warga Keluhkan Minimnya Penerangan Jalan KH M Yusuf Depok

Seorang pengendara motor, Rahmania (23), mengatakan, sudah empat bulanan lampu di jembatan itu mati.

"Iya sudah empat bulanan dibiarkan mati begini, jadi gelap banget kalau lewat sini, seram," ucap Rahmania di Jembatan Dipo, Jalan Cipayung, Depok, Rabu (22/8/2018) malam.

Warga Jalan Coteng, Debby juga mengatakan hal senada. Kurangnya penerangan jalan umum membahayakan warga yang melintas.  

Baca juga: Terlalu Rendah, Pajak Penerangan Jalan DKI Akan Dinaikkan

"Iya bahaya banget, ini, kan, jembatannya sempit ya terus gelap kalau kita enggak hati-hati bisa tertabrak loh atau malah jatuh ke bawah jembatan. Saya pernah hampir saja tabrakan tuh waktu itu soalnya enggak kelihatan, gelap kan," kata Debby.

Meski takut, ia tetap memberanikan diri melewati Jembatan Dipo.

Pasalnya jembatan ini satu-satunya jalan dari arah Margonda ke rumahnya setelah Jalan Coteng ditutup.

"Ya mau tidak mau saya harus lewat sini, kadang takut sih lewat sini kalau sudah malem banget takutnya ada apa-apa, tetapi kalau jam pulang kerja juga lewat sini macet banget," ucapnya. 

Baca juga: Lampu Penerangan Jalan di Ungaran Dirusak, Diduga akibat Aksi Kejahatan

Seorang pengendara motor, Fajrin (32), mengatakan, jembatan ini kerap dijadikan tempat nongkrong dan berkumpul anak-anak muda pada malam hari. 

Ia khawatir jembatan tersebut dijadikan lokasi mesum. 

Fajrin berharap Pemerintah Kota Depok memperhatikan penerangan jalan di Jembatan Dipo. 

Baca juga: Target Pendapatan Pajak Meningkat Rp 2 Triliun, DKI Akan Naikkan Pajak Parkir hingga Penerangan Jalan

"Ya berharapnya sih lampu jalannya dibenerin ya soalnya bahaya kalau gelap. Kemudian dilebarkanlah Jembatan Dipo ini kasihan pengendara kalau lewat sini sudah macet, gelap lagi, apalagi bawahnya jalur kereta, takutnya orang jatuh tiba-tiba ke bawah kan seram juga," ujar Fajrin. 

Kepala Dinas Perhubungan Depok Dadang Wihana membenarkan minimnya penerangan di Jembatan Dipo.

"Lampu di Jembatan Dipo saat ini memang mati dan terkait penerangan itu masih kewenangan PT KAI," ucap Dadang kepada Kompas.com. 

Baca juga: Penerangan Jalan Transjakarta Koridor 13 Ditargetkan Juni-Juli 2017

Dadang mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT KAI terkait perbaikan lampu penerangan tersebut.

"Kami sudah koordinasikan dengan PT KAI terkait perbaikan ini. Kalau masih belum diperbaiki, nanti kami intervensi untuk perbaikan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com