Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kursi Sekolah Reyot hingga Kali Diuruk Warga, Masalah di Jakut di Mata DPRD

Kompas.com - 17/09/2018, 10:16 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta mempersoalkan sejumlah masalah di Jakarta Utara dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2018.

Anggota Dewan meminta perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menangani persoalan-persoalan yang mereka temukan di lapangan.

1. Kursi reyot di sekolah

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah mengatakan, SMAN 75 dan SMPN 30 di Jakarta Utara masih menggunakan kursi dan meja reyot dalam kegiatan belajar mengajar. Kondisi kursi dan meja yang reyot membuat siswa-siswi tidak nyaman saat belajar di kelas.

"Kasihan anak-anak sekolah, belajar pakai bangku lama yang sudah reyot-reyot. Dari bangku zaman saya sekolah, yang begini masih dipakai di sekolah-sekolah," kata Neneng, Rabu (12/9/2018) lalu.

Baca juga: Ini Penampakan Kursi dan Meja Reyot di SMAN 75 Tipar Cakung

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto menyampaikan, pihaknya masih memproses pengadaan kursi dan meja baru untuk sekolah-sekolah yang direhabilitasi.  Kursi dan meja itu rencananya akan dikirimkan ke sekolah-sekolah akhir tahun ini.

"Yang rehab total 2016-2017 itu akan terkirim dengan kursi dan meja baru. Prosesnya mulai pengiriman mudah-mudahan pada Desember," kata Bowo.

Kompas.com mendatangi SMAN 75 yang berlokasi di Tipar Cakur, Kamis. Dari 10 kelas, ada lima kelas yang menggunakan kursi dan meja kayu yang dicat warna coklat.

Sekilas, kursi dan meja tersebut terlihat kokoh. Namun, saat disentuh, kursi dan meja itu ternyata bergoyang. Bahkan terdengar suara decitan saat kursi dan bangku itu goyang.

Banyak meja yang sudah tak berlaci.

Namun, tak semua kelas berisi kursi dan meja reyot. Beberapa kelas menggunakan fasilitas kursi dan meja baru pengadaan tahun 2013.

Di SMPN 30 yang merupakan sekolah percontohan, sejumlah kursi dan meja yang digunakan telah rusak. Bahkan, SMPN 30 meminjam kursi dan meja dari sekolah lain. Kursi dan meja yang digunakan di sekolah tersebut telah berumur lebih dari 10 tahun.

2. Jalan Kamal Muara banjir

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI M Taufik menyebutkan, Jalan Kamal Muara di Penjaringan selalu banjir.

"Kamal Muara sepanjang hayat itu jalan banjir. Jalan lingkungan Kamal Muara sepanjang hidup sampai merdeka, tetap banjir, karena enggak pernah ditinggikan," ujar Taufik, Rabu lalu.

Sementara itu, jalan di Teluk Gong beda ketinggian. Hal itu menyebabkan Jalan Teluk Gong macet setiap hari.

Taufik menyebut warga setempat menginformasikan ruas jalan di Penjaringan tidak pernah diperbaiki.

"Pak Kepala Dinas (Bina Marga) pernah ke Kamal Muara enggak? Teluk Gong pernah enggak? Bapak lihat jalannya kayak apa, ini separuh tinggi. Waktu kami tanya kenapa ini jalan, (kata warga) 'Enggak dikerjain, Pak.' Itu jalan pemda punya," kata dia.

3. TPU Budi Dharma tergenang

Taufik juga menyampaikan tentang kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Budi Dharma di Cilincing yang sangat memprihatinkan. Dia menyebut TPU Budi Dharma selalu terendam banjir saat hujan. Area tersebut juga sudah penuh dan sulit untuk mencari tempat makam lagi di TPU itu.

"TPU Budi Dharma itu simbol kuburan "terindah"  di Jakarta Utara karena sudah enggak layak lagi jadi kuburan. Sudah tiga lapis tuh kayaknya, orang dikubur di dalam genangan air," ujar Taufik, Kamis.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengatakan, TPU Budi Dharma memang akan diperbaiki pelan-pelan. Secara bertahap, perbaikan sarana dan prasarana sedang dilakukan. Djafar mengatakan, pada 2017 sudah ada pembangunan jalan dan gerbang masuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com