Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Kelurahan Pejagalan Bangun Selter Becak demi Kurangi Kesemrawutan...

Kompas.com - 09/10/2018, 08:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga buah selter becak terpadu telah berdiri di sekitar Pasar Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara.

Selter-selter itu kini menjadi tempat mangkal para tukang becak yang beroperasi di sana.

Lurah Pejagalan Yogara Fernandez mengatakan, pembangunan tiga selter tersebut merupakan inisiatif pihak kelurahan demi mengurangi kesemrawutan yang biasa terjadi di sekitar Pasar Teluk Gong.

Baca juga: Demi Penarik Becak Jakarta Tak Digaruk Satpol PP...

"Tadinya mereka (mangkal) di bahu jalan semua tuh ngampar. Kami coba (bangun selter) karena di situ ruwet, macet, kami coba geser ke dalam untuk meminimalisir kesemrawutan," kata Yoga kepada Kompas.com, Senin (8/10/2018).

Tiga selter yang didirikan itu memang berada di jalan protokol dan dekat Pasar Teluk Gong. Selter-selter itu berada di Jalan K Raya, Jalan B Raya, dan Jalan Fajar.

Bentuk selter itu memang sederhana. Hanya plang berukuran sekitar 30x100 meter bertuliskan "Shelter Becak Terpadu" yang bisa menunjukkan bahwa area tersebut merupakan selter becak.

Baca juga: DPRD Sarankan Pemprov DKI Revisi Perda Ketertiban Umum Sebelum Legalkan Becak

Seltee becak di Jalan B dekat Pasar Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Seltee becak di Jalan B dekat Pasar Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).
Adapun, pembangunan selter permanen yang menyerupai halte akan dilakukan di kemudian hari yang menjadi kewenangan Dinas Perhubungan.

"Saya mencoba buat (selter) begini kira-kira dari Dishub bagaimana. Saya sambil berkoordinasi juga dengan Dishub juga," ujarnya. 

Yoga menuturkan, penarik becak yang beroperasi di sekitar selter tersebut wajib mangkal di selter dan tidak boleh berkeliling mencari penumpang.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Pertanyakan Kajian Wacana Pelegalan Becak

Apabila melanggar ketentuan itu, pihak kelurahan akan memberikan surat peringatan dan becak para penarik becak terancam disita.

Seltee becak di Jalan K dekat Pasar Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Seltee becak di Jalan K dekat Pasar Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).
"Kalau sudah sampai tiga kali peringatan, becak tidak kami kembalikan lagi. Ini contoh ada satu yang sudah saya belah becaknya karena sudah tiga kali peringatan," ucap Yoga. 

Ia menambahkan, hanya pengemudi becak terdaftar yang boleh mangkal di selter-selter itu. Bila kedapatan ada pengemudi becak yang tidak terdaftar, becaknya akan disita.

Penghasilan menurun

Namun, keberadaan tiga selter tersebut rupanya justru membuat penghasilan para penarik becak berkurang. Sebab, mereka tidak bisa lagi berkeliling mencari penumpang dan hanya bisa menunggu penumpang datang.

"Istilahnya biasanya di depan, sekarang di belakang kan mengurangi penumpang. Orang yang mau naik becak malah naik di depan sana," kata Sohibi, penarik becak yang mangkal di selter Jalan K.

Ia menuturkan, setelah pindah ke selter ia hanya mampu memperoleh maksimal 10 penumpang setiap harinya.

Baca juga: Lurah Pejagalan: Ada Selter Becak, Macetnya Berkurang

Sebelumnya, jumlah penumpang yang diantarnya bisa mencapai 20 orang.

"Jelas berpengaruhlah enggak kayak dulu yang biasanya sehari Rp 50.000, istilahnya sekarang dapatnya berapa. Itu setelah dipindah malah menurun," ujar Sohibi.

Sejumlah penarik becak berkumpul di kolong jembatan layang Bandengan Utara, Jakarta Barat, Jumat (26/1/2018). Para penarik becak mengaku bersyukur atas rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan kembali becak beroperasi di Ibu Kota. KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Sejumlah penarik becak berkumpul di kolong jembatan layang Bandengan Utara, Jakarta Barat, Jumat (26/1/2018). Para penarik becak mengaku bersyukur atas rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan kembali becak beroperasi di Ibu Kota.
Abdul, penarik becak lainnya, mempunyai keluhan yang sama.

Namun, ia mengapresiasi inisiatif Kelurahan Pejagalan karena kini tukang becak menjadi lebih tertib dan tidak menimbulkan kemacetan.

Baca juga: Becak di Teluk Gong Wajib Mangkal di Selter

"Kemarinnya kami tukang becak dibilang enggak tertib, bikin macet. Sekarang lebih tertib, alhamdulillah macetnya sudah berkurang," kata Abdul.

Yoga pun membenarkan bahwa kemacetan di kawasan Teluk Gong sudah berkurang. Namun, ia mengakui keberadaan selter itu belum sepenuhnya mengentaskan kesemerawutan yang ada.

Oleh karena itu, ia berencana membangun selter di tiap RW yang menjadi lokasi beroperasinya becak di Kelurahan Pejagalan.

Baca juga: Apa Kata Tukang Becak soal Wacana Pemberian Rompi

Yoga menyebut, ada 286 tukang becak yang beroperasi di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com