Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Kasus Kematian Pelajar SMP di Depok

Kompas.com - 10/10/2018, 10:10 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kematian AA, pelajar SMP asal Depok, Jawa Barat, akhirnya terungkap.

Pelaku pembunuhan pelajar yang masih duduk di kelas 3 SMP itu merupakan AR, seorang tukang parkir di salah satu minimarket di Sawangan, Depok.

Modus pembunuhan dikarenan AR ingin mengambil ponsel AA yang akan dijual untuk membeli narkotika.

Baca juga: Pelaku yang Menewaskan Pelajar di Depok Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Kronologi

Jenazah AA ditemukan di pinggir kali Ciputat, Sawangan, Depok, Sabtu (6/10/2018).

Saat ditemukan, terdapat luka sayatan di leher dan tubuh AA. Saat meninggal, tampak AA menggunakan kaus dan celana panjang mirip warna celana pramuka.

Dari keterangan AR, AA diajak menonton warga memancing belut di empang sekitar Sawangan. Padahal, tujuan sebenarnya, AR mengambil ponsel AA.

Dalam perjalanan, keduanya melewati rumah AR.

Baca juga: Sebelum Membunuh, Pelaku Ajak Pelajar yang Tewas di Depok Nonton Warga Mancing Belut

Pria itu kemudian meminta AA menunggu karena ada barang yang hendak diambilnya di dalam rumah. Saat masuk ke rumah, AR mengambil sebilah pisau dan topi.

Setiba di pinggir kali yang berjarak 10 meter dari empang, AR mendekap AA dan menusuk tubuh AA.

AR kemudian memaksa AA menyerahkan ponselnya. Namun, AA melawan dan berusaha melepaskan diri.

Baca juga: Pelaku Pernah Satu Sekolah dengan Pelajar yang Dibunuh di Depok

Saat itu, ponsel yang dipegang AA telah dirampas AR. Ia kemudian kembali menusuk AA. 

Saat melihat AA tersungkur, AR mendorong tubuh AA ke pinggir kali. 

AR kemudian meninggalkan AA yang sudah tidak sadarkan diri.

"Pelaku sudah menyiapkan diri. Alat pisau untuk melakukan pembunuhan terhadap anak ini," ujar Kapolres Depok Kombes Didik di Mapolres Depok, Selasa (9/10/2018).

Kedekatan dengan korban

Tersangka AR dan korbannya AA merupakan teman semasa duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com