Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Bawaslu, Siswa SMAN 87 Terbawa Emosi Bela Guru yang Diduga Doktrin Anti-Jokowi

Kompas.com - 16/10/2018, 17:08 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta memeriksa lima siswa SMAN 87 Jakarta terkait kasus guru NK yang dilaporkan doktrin anti-Jokowi, Selasa (16/10/2018).

Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, saat pemeriksaan, lima siswa sempat emosi membela guru NK.

"Siswa terbawa emosi karena gurunya itu, menurut pengakuan siswa, guru itu baik, yang menjadi panutan," kata Puadi di SMAN 87, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2018).

Baca juga: 5 Siswa SMAN 87 Dimintai Keterangan Terkait Guru Doktrin Anti Jokowi

Kepada Bawaslu dan unsur Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), kelima siswa membantah laporan yang menyebut guru NK mendoktrin anti-Jokowi saat pelajaran agama.

Kelima siswa mengatakan, saat pelajaran, guru NK memang memutarkan video gempa Palu, Sulawesi Tengah.

Namun, mereka yakin guru NK tidak menyinggung politik.

Baca juga: Hari Ini, Bawaslu Datangi SMAN 87 untuk Minta Keterangan Siswa Terkait Dugaan Doktrin Anti-Jokowi

"Disampaikan ini loh ada gempa, ini merupakan ujian dan cobaan, sehingga merupakan pelajaran buat siswa untuk lebih berhati-hati, mempersiapkan untuk kematian," ujar dia. 

Puadi tak meragukan keterangan lima siswa, kendati hasilnya berbeda dengan temuan sekolah.

Pihak sekolah sebelumnya mendapat pengakuan sejumlah murid bahwa guru NK berpolitik.

Baca juga: Guru SMAN 87 Didampingi 20 Pengacara Hadapi Kasus Doktrin Anti-Jokowi

Namun, Puadi meyakini lima siswa yang diwawancarainya, tiga dari kelas XII IPA III dan dua dari kelas XII IPS III sudah tepat. Mereka dipilih secara acak.

"Yang kami panggil itu mereka yang punya hak pilih, yang kedua adalah terkait temanya. Bab yang dibahas guru tersebut adanya di kelas 12 yang kebetulan obyek guru yang mengajarkan itu, siswa tersebut mengatakan materinya sangat sinkron," ujar Puadi.

Setelah ini, Bawaslu DKI akan menggelar sidang pleno bersama polisi dan kejaksaan untuk menentukan tindak pidana pemilu dalam laporan ini.

Baca juga: Pihak SMAN 87 Dipanggil Bawaslu DKI untuk Klarifikasi Dugaan Doktrin Anti-Jokowi

Kasus ini bermula dari keluhan seorang orangtua murid yang viral di media sosial.

Orangtua itu mengadukan anaknya dan siswa SMAN 87 lainnya dikumpulkan NK di masjid dan ditunjukkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

NK dilaporkan menyebut banyak korban yang bergelimpangan akibat Jokowi.

Baca juga: Senin Depan, Bawaslu Panggil Tiga Pihak Ini soal Doktrin Anti-Jokowi

Saat dimintai keterangan Kepala Sekolah, NK tak mengakui laporan itu. Namun, sejumlah siswa yang diajar NK mengakui N kerap membahas politik di kelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com