Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Wali Kota Bekasi Minta Presiden Relokasi Warga Pondok Gede Permai

Kompas.com - 10/01/2020, 16:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengajukan permintaan khusus berkait mitigasi banjir jangka panjang di wilayahnya kepada Presiden RI Joko Widodo dalam rapat pencegahan dan penanganan banjir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Permintaan itu ialah relokasi warga Pondok Gede Permai, Jatiasih. Wilayah perumahan yang terletak di tepi tanggul Kali Bekasi tersebut menjadi salah satu titik terparah saat banjir awal tahun baru, Rabu (1/1/2020) lalu dengan ketinggian air lebih dari 4 meter.

"Itu saya sampaikan ke presiden, ke kementerian. Tinggal tergantung warganya, tergantung kementerian," ujar pria yang akrab disapa Pepen itu kepada wartawan di Bendung Prisdo, Bekasi Selatan, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: BPBD Kota Bekasi Tegaskan Masih Buka Bantuan untuk Korban Banjir

Pepen beralasan, relokasi ini didasari atas pertimbangan keamanan warga Kota Bekasi dan warga Pondok Gede Permai itu sendiri dari ancaman banjir.

Perumahan tersebut memang rentan diterjang banjir, karena bertempat di cekungan yang berdekatan dengan pertemuan dua arus sungai besar dari Bogor, yakni Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.

"Ini bukan persoalan respons warga. Ini persoalan safety, (wilayah PGP) memang harus ada tandon," ujar Pepen.

Tandon tersebut, menurut dia, harus dibangun berkesinambungan dari arah hulu di Bukit Hambalang hingga Kali Bekasi. Dengan begitu, wilayah tangkapan air banjir kiriman makin banyak.

Wilayah PGP jadi salah satu kawasan yang menurut Pepen, mestinya dialihfungsikan menjadi tandon.

Baca juga: Korban Banjir Pondok Gede Permai Merasa seperti Pengemis Saat Minta Bantuan

Pepen mengklaim, usulannya juga disepakati oleh Bupati Bogor Ade Yasin. Ade juga ingin mengalihfungsikan Perumahan Vila Nusa Indah yang bertetangga dengan PGP, menjadi tandon air.

Vila Nusa Indah terdampak banjir hampir sama parahnya dengan PGP pada tahun baru 2020 lalu.

"Ada pesan juga dari Bupati Bogor, kalau bisa Vila Nusa Indah yang banjir itu diikutkan menjadi tandon. Jadi, PGP dengan separuh Vila Nusa Indah," sebut politikus Golkar itu.

Namun, wacana ini belum diketahui oleh seluruh warga PGP. Oonk (52), warga RT 007 RW 008 salah satunya.

"Kalau yang saya dengar baru mau revitalisasi tanggul saja. Tanggul ini bakal ditinggikan, diperkuat, dipasangi paku bumi," kata dia ketika ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (9/1/2020) sore.

"Bayangin, berarti nanti akan ada seberapa lagi air yang akan dilempar ke kita?" imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com