DEPOK, KOMPAS.com - Manajemen Universitas Indonesia (UI) meminta mahasiswa-mahasiswanya dari luar Jabodetabek tak ke mana-mana selama pandemi Covid-19, apalagi mereka yang kesehatannya diragukan.
"Disarankan untuk tetap tinggal di Asrama UI atau rumah kost di sekitar kampus UI sampai situasi menjadi kondusif," tulis Sekretaris UI Agustin Kusmayati melalui edarannya yang diteken pada Senin (16/3/2020).
"Apabila ragu atas kondisi dirinya, dipersilakan tetap tinggal di Asrama UI atau indekos."
Kebijakan ini guna menekan potensi penularan Covid-19 ke kampung halaman masing-masing mahasiswa.
Baca juga: Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Pandemi Covid-19, Kapolsek Kembangan Dicopot
Namun, sebagai konsekuensinya, para mahasiswa ini harus bertahan hidup di tengah segala pembatasan aktivitas, termasuk merosotnya jumlah warung yang menyediakan makanan di sekitar kampus.
UI sendiri punya program membagikan susu setiap hari bagi para penghuni asrama. Namun, tentu saja itu belum cukup.
Sekelompok ibu yang menamai kelompoknya "Moms UI" berinisiatif membantu para mahasiswa rantau dengan mengirimkan paket-paket makanan ke tempat tinggal mereka, baik di Asrama UI maupun rumah-rumah kost di sekitar kampus.
Aksi ini kemudian dibagikan oleh salah satu penghuni rumah kost di sekitar UI, melalui akun media sosialnya.
Baca juga: Kisah Pramugara Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19...
Sontak, utas (thread) tersebut viral dan menggayung sambutan positif dari berbagai kolega "senasib" yang membutuhkan bantuan kiriman paket makanan.
Awal mula
Titi Reza, koordinator aksi ini berujar, para anggota "Moms UI" yang terdiri dari 60-70 orang, sebetulnya merupakan orangtua para murid SMAN 34 yang anaknya kini jadi mahasiswa kampus kuning.
"Salah satunya, namanya Mbak Iwel, dia bilang bahwa dia lihat di Instagram, katanya anak-anak Asrama UI banyak yang kurang makan, karena warteg tutup dan lain-lain," kata dia memulai kisah kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
"Ya sudah, aku share di grup, barangkali ada yang mau bantu. Kemudian, alhamdulillah, ibu-ibu menyahut mau bantu, mereka kumpulkan (uang), kemudian saya yang masakin," jelas Titi.
Titi kedapatan peran sebagai koordinator aksi sekaligus orang yang menyiapkan makanan karena sepak terjangnya yang kerap ambil bagian dalam program Jumat Barokah: membuat puluhan paket nasi bungkus untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada orang yang membutuhkan.
Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Akan Beri Rp 1 Juta untuk 3,7 Juta Warga Terdampak Corona
Belum sampai sepekan info itu menyebar di grup, Titi mengaku sudah ada dana sekitar Rp 6.000.000 yang telah terhimpun hingga hari ini, dari hasil urunan para ibu Moms UI itu.
Ia mengklaim tak mengalami kesulitan berarti dalam menggerakkan aksi ini. Hal ini juga berkat dukungan dari para pembantunya selama ini yang biasanya berpartisipasi dalam program Jumat Barokah.
Untuk pemasok bahan makanan, misalnya. Titi sudah punya langganan pemasok bahan makanan untuk program Jumat Barokah.
"Saya juga pesan sayur langsung ke tukang sayur, misalnya buncis langsung 5 kilogram. Termasuk pasokan dari tukang ayam yang biasa mengantar. Apalagi kita tahu, ayamnya dia ayam potong bersih, enggak sembarang ayam,” ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.