"Awalnya si biasa nih, dulu-dulu kan juga ada tuh yang positif Covid-19 dan masih cuek. Tapi makin kesini kayaknya kok khawatir juga dan mulai takutan. Saya malah kadang enggak mau kerja karena saking parnonya," ungkap Fitra.
Baca juga: Rekap Data Kasus Positif Covid-19 Selama 4 Pekan PSBB di Jakarta, Grafik Naik Turun
Fitra berharap agar pengawasan terhadap pengguna KRL lebih ditingkatkan seiring dengan adanya penumpang yang positif Covid-19 di Bogor dan Bekasi.
"Ada pengecekan suhu tubuh, dan itu biasanya cuma dilakukan di stasiun-stasiun besar. Kayak di Stasiun Universitas Pancasila itu enggak ada, yang ada misalnya di Manggarai, Bogor, Depok," ungkapnya.
Di sisi lain, dia berharap agar masyarakat yang sebenarnya memiliki kendaraan pribadi sebaiknya tidak menggunakan transportasi umum termasuk KRL.
Dengan memprioritaskan KRL untuk masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi, kata Fitra, dapat mengurangi kepadatan penumpang dan terjadinya penularan Covid-19.
"Kita memang enggak bisa membatasi orang yang bener urgen dan yang enggak, bingung juga si. Cuma kasian badan sendiri, kasian juga orang lain," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak enam penumpang KRL dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani uji Swab dengan metode PCR yang dilakukan di dua stasiun berbeda.
Tiga penumpang positif Covid-19 saat diperiksa di Stasiun Bogor pada Senin (27/4/2020) lalu.
Sementara tiga penumpang lainnya diketahui positif Covid-19 ketika diperiksa di Stasiun Bekasi pada Selasa (5/5/2020).
Keenam penumpang tersebut masuk kategori kategori orang tanpa gejala (OTG) yang sebelumnya tidak menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.