Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diamnya Warga Reaktif Rapid Test yang Bikin Geger Tempat Pengungsi Kebakaran di Tanjung Priok

Kompas.com - 04/06/2020, 09:28 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Api berkobar di permukiman warga di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (2/6/2020) malam.

Nyala api itu menghanguskan 12 rumah semipermanen yang berada di gang-gang sempit Tanjung Priok tersebut.

Peristiwa itu bermula ketika salah seorang warga tengah menyiapkan nasi uduk yang akan dijualnya pada esok hari.

Baca juga: 12 Rumah Semipermanen Terbakar, 54 Orang di Tanjung Priok Terpaksa Mengungsi

Saat hendak menghidupkan kompor, ia tak sadar ada aliran gas yang bocor sehingga menimbulkan ledakan.

"Rumahnya memang kecil, kontrakan. Jarak dari lantai ke atap itu pendek, jadi dengan cepat api menjalar. Kebetulan di situ memang padat," kata Lurah Tanjung Priok Ma'mun menceritakan peristiwa tersebut kepada Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Sulitnya akses menuju titik kebakaran menyulitkan petugas pemadam menguasai api.

Api pun menjalar ke rumah tetangga-tetangga. Baru satu jam sejak kebakaran, api berhasil dipadamkan.

Sebanyak 54 orang warga terpaksa kehilangan tempat berteduh malam itu. Pindahlah mereka ke masjid dan aula gereja yang dijadikan tempat pengungsian.

Pengungsi gempar ada warga reaktif rapid test

Paginya, tenaga medis dari Puskesmas Tanjung Priok datang memeriksa satu per satu kesehatan para pengungsi.

Di tengah pemeriksaan itu, salah seorang wanita tiba-tiba mengaku bahwa ia dinyatakan reaktif rapid test Covid-19.

Ia mengatakan, dulu ia sempat bekerja pada seorang warga negara India.

Tiba-tiba, tiga hari yang lalu, majikan lamanya itu menyuruh wanita tersebut mengikuti rapid test Covid-19 di Rumah Sakit Hermina.

Ternyata, hasil dari rapid test tersebut menyatakan bahwa wanita berusia 45 tahun itu reaktif.

Pihak rumah sakit kemudian merekomendasikannya pada dirinya untuk melapor ke puskesmas tempat ia tinggal.

Namun, hal tersebut tak dilakukan wanita itu. Bahkan, sampai saat pertama kali mereka harus mengungsi pasca-kebakaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com