Mengenakan masker memang sudah menjadi budaya sehari-hari warga Kampung Pasung. Apalagi di setiap titik lingkungan RW 022 kerap ada papan pengingat yang bertuliskan imbauan mengenakan masker.
Tidak hanya budaya masker, warga juga diharuskan rajin untuk cuci tangan di lingkungan RW 022.
Baca juga: Wali Kota Ungkap Lima PNS di Bekasi Terpapar Covid-19
Pasalnya, di sudut lingkungan RW ini tampak disediakan tempat cuci tangan yang terbuat dari portable.
“Jadi kalau di tempat cuci tangan air habis nanti ada tim bersih yang ngisi air. Sehingga tempat cuci tangan terisi air terus,” kata dia.
Dengan banyaknya tempat cuci tangan di lingkungan itu diharapkan warga dapat langsung mudah mencuci tangan sendiri usai dari warung atau ke luar rumah.
RW 022 ini juga mempersiapkan ruang isolasi mandiri khusus. Ruangan dengan luas 2 X 2,5 ini disiapkan untuk tempat tinggal sementara jika warganya ada yang baru pulang dari luar daerah.
“Jadi ini di sinilah warga yang amit-amit misalnya ada kena Covid, sebelum dijemput dia harus di sini terlebih dahulu. Orang yang pulang dari luar negeri atau habis pulang kampung harus isolasi mandiri dahulu,” ucap Soleh.
Di tiap rumah lingkungan RW 022 juga terdapat gelas plastik yang tergantung di depan rumah warga.
Baca juga: FSGI Minta Kemendikbud Tegur Pemkot Bekasi karena Izinkan Sekolah Tatap Muka
Hal tersebut dilakukan untuk membantu warga sekitar RW 022 yang terdampak Covid-19. Pasalnya, bantuan sosial dari pemerintah jumlahnya tak cukup untuk seluruh warga terdampak di lingkungan tersebut.
“Bansos tidak mewakili jumlah warga, kita menghimpun semangat bersama untuk membentuk jimpitan yang kita kaitkan di rumah warga," kata dia.
Warga rutin mengumpulkan jimpitan berisi beras satu liter beras guna membantu warga lainnya.
Soleh menyampaikan, pihaknya tidak ingin ada warga yang kelaparan.
Sehingga, warga yang terdampak Covid-19 bisa langsung mengambil beras yang berhasil dikumpulkan dari hasil jimpitan di masjid atau di lingkungan RT nya masing-masing.
Lingkungan RW 22 termasuk salah satu daerah yang memiliki inisiatif untuk gotong royong membantu warga terdampak Covid-19.
Untuk ketahanan pangan, warga berinisiatif untuk membentuk kegiatan bersama dengan menanam hidroponik di masing-masing rumahnya.