Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Klaster Baru Covid-19 di Wijaya Kesuma, Berawal dari Tahlilan, Menginfeksi 29 Warga

Kompas.com - 23/07/2020, 09:11 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga Wijaya Kesuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat telah terinfeksi Covid-19.

Puluhan warga tersebut terinfeksi dari klaster baru yang terjadi di lingkungan mereka, tepatnya di RT 001, 002/RW 005, Kelurahan Wijaya Kusuma.

Berikut Fakta-fakta mengenai klaster baru tersebut:

1. Berasal dari tahlilan warga

Lurah Wijaya Kusuma Novi Indria Sari mengatakan, klaster baru tersebut bermula dari meninggal dunianya salah seorang warga di kampung itu.

Namun, ia menegaskan bahwa warga yang meninggal tersebut bukanlah pasien Covid-19.

Baca juga: 29 Warga Positif Covid-19, Kelurahan Wijaya Kusuma Jadi Klaster Baru

“Diawali ada satu warga yang meninggal lalu banyak warga yang mendoakan, artinya tahlilan seperti itu. Saat hari tahlilan kedua atau ketiga kalau enggak salah, itu ada warganya yang tiba-tiba nyesek dan pingsan, langsung dibawa ke IGD 24 Puskesmas Kecamatan Gropet,” kata Novi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Melihat gejala yang dialami pasien, pihak Puskesmas melaksanakan SOP dengan melakukan swab test. Hasilnya, warga tersebtut benar telah terpapar Covid-19.

2. Swab tes massal

Setelah warga tersebut dinyatakan positif Covid-19, pihak kelurahan melakukan tracing.

Aparat menggelar swab test bagi warga yang mengikuti tahlilan tersebut. Total ada 94 warga yang ikut dalam swab test pada Jumat (17/7/2020) lalu.

Beberapa hari berselang, tepatnya pada hari Senin (20/7/2020), diketahui bahwa 29 warga dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Kelurahan Wijaya Kusuma Jadi Klaster Baru Covid-19, Dua Akses Keluar Masuk Ditutup

“Saat ini situasinya beberapa warga yang ada penyakit penyerta dirujuk ke RS Pelni dan RSUD Cengkareng, keluarga yang lain sudah di Wisma Atlet,” ucap Novi.

3. Semua diisolasi di rumah sakit

Novi mengatakan, 29 warga yang positif Covid-19 itu diisolasi di tiga rumah sakit tersebut sehingga tak ada warga yang melaksanakan isolasi mandiri.

Alasannya, kawasan RT 001 dan 002 tersebut merupakan permukiman yang padat penduduk, sehingga besar kemungkinan kembali terjadinya penularan.

“Selain itu kami juga melakukan tracing lagi, kan pasti mereka juga sudah kontak dengan orang lain,” ucap Novi.

4. Akses menuju kedua RT ditutup

Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat terpaksa menuntup akses keluar masuk RT 001 dan RT 002, RW 005.

“Untuk RT 001 dan RT 002, kira sudah koordinasi dengan pak RT/RW menutup jalur keluar masuk, ditutup dan dijaga,” ucap Novi.

Baca juga: 29 Warga Grogol Petamburan Terinfeksi Covid-19, Ternyata Berawal dari Tahlilan

Selain itu, pihak kelurahan juga memperketat penerapan protokol kesehatan di lokasi tersebut.

Pengetatan yang dimaksud ialah larangan keluar masuk perkampungan bagi yang tak berkepentingan, mewajibkan penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh dan meletakkan tempat cuci tangan.

Novi juga menyampaikan, bagi warga yang anggota keluarganya dirawat di rumah sakit karena Covid-19, pihak kelurahan telah menyalurkan bantuan sosial.

“Itu isinya ada beeras, ada minyak, ada mie ada biskuit, untuk makanan sehari-hari,” ucap Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com