Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Sampel Semakin Banyak, Pemkot Bekasi Dapat Tambahan Alat PCR Covid-19

Kompas.com - 01/09/2020, 09:55 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan, antrean sampel untuk dilakukan tes dengan metode Polymerase Chain Reaction di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) membludak.

Sementara peralatan yang dimiliki terbatas.

“Wah udah banyak, antrean Labkesda udah 1.000 lebih,” ujar Rahmat kepada wartawan, Senin (31/8/2020) sore.

Kota Bekasi baru memiliki tiga alat PCR, yakni dua ada di Labkesda milik Pemkot dan satu lagi milik RSUD Kota Bekasi.

Baca juga: 423 Karyawan di 5 Pabrik Kabupaten Bekasi Positif Covid-19, Berikut Daftarnya

Ia mengklaim kapasitas test PCR (Polymerase Chain Reaction) di Labkesda masing-masing bisa 90 sampel per harinya.

Sementara, untuk laboratorium di RSUD Bekasi bisa sampai 300 sampel per harinya.

“Itu kan dia kapasitasnya 90 (sampel), kalau yang di RSUD tinggi (kapasitasnya). Pak Ansori bilang 27 Agustus ada 1.050 (sampel) lah antrean,” ucap Rahmat.

Pria yang akrab disapa Pepen ini menyebutkan antrean sampel untuk ditest PCR membuktikan bahwa Pemkot Bekasi mulai rutin lakukan pelacakan kasus.

Baca juga: Pendapatan Berkurang 70 Persen, RS Swasta Bekasi Rumahkan Karyawannya

Belakangan ini Pemkot Bekasi mulai gencar lakukan test secara acak ke 259 RW dari 1.013 RW di Kota Bekasi.

Dia mencontohkan pada tanggal 29 Agustus, pihak Pemkot sudah mendapat 160 sampel.

Tidak semua merupakan sampel baru. Beberapa adalah sampel pasien Covid-19 yang harus ditest berkali-kali untuk memastikan sudah sembuh atau belum.

“Nah ada juga seperti tanggal 29 Agustus, ada 160 sampel. Hasilnya, 25 positif, 2 sampel masih lama. Terus ada yang tanggal 28 Agutus, ada 152 sampel, dihasilkan 24 positif baru, 3 sampel lama, 1 luar kota. Jadi emang rata-rata di atas 15 persen, nah semakin banyak kita putar terus-terus ketemu,” kata dia.

Baca juga: Hampir Penuh, Daya Tampung Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Swasta Bekasi Terisi 90 Persen

Pepen menyebut, pihaknya sudah mendapatkan bantuan alat pemutar portable dari Pemprov Jawa Barat.

Namun, sayangnya alat itu belum dapat difungsikan karena belum ada reagennya. Saat ini, dia sudah melakukan permintaan kembali ke pihak Pemprov.

Dengan adanya penambahan alat PCR, ia berharap dapat menambah pelayanan tes PCR. Sehingga Pemkot bisa lebih gencar lakukan penelusuran.

"Kita dapat satu portabel, tetapi belum bisa digunakan karena kita diberi kit PCR itu tidak ada cairannya. Makanya tadi bapak pagi minta tanda tangan bikin ke Bandung untuk dilengkapi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com