BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan akan mengambil kebijakan berbeda untuk penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya yang terus meningkat.
Tercatat, hingga 6 September ada 2.072 kasus Covid-19 di Bekasi.
Rahmat mengaku tak akan meniru DKI Jakarta yang telah memutuskan kembali untuk menerapkan PSBB seperti awal.
“Berkenaan dengan DKI kami akan merumuskan, Senin akan dirapatkan kebijakan selanjutnya terhadap penanganan Covid-19 mengantisipasi perkembangan yang terjadi di DKI. Tentunya tidak sama, setiap daerah punya cara penanganannya masing-masing,” ujar Rahmat kepada wartawan, Kamis (10/9/2020).
Baca juga: Pemprov DKI Lakukan Pengetatan PSBB di Jakarta Mulai 14 September
Menurut dia, setiap daerah punya cara masing-masing untuk menangani Covid-19 sesuai dengan kemampuannya.
Baik dari segi infrastruktur, maupun fasilitas yang disiapkan Pemerintah.
“Setiap daerah punya cara penanganannya masing-masing karena setiap daerah punya kelengkapan infrastruktur dan fasilitasnya masing-masing, dalam arti tim medis dan infrastrukturnya, rumah sakit dan sarana prasarana,” kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Jawa Barat maupun Pemprov DKI terkait penentuan kebijakan untuk menangani Covid-19.
Pria yang akrab disapa Pepen ini juga tak menjelaskan secara gamblang kebijakan apa yang diambil untuk menangani Covid-19.
Namun, ia kembali menegaskan bahwa kebijakan yang diambil akan berbeda dengan DKI Jakarta.
“Seirama tetapi caranya berbeda, penanganannya berbeda, kalau sama kita duplikat dong, copy-paste,” kata Rahmat.
Baca juga: 6 Larangan dan 4 Hal yang Diperbolehkan Selama PSBB Total Kembali Berlaku di Jakarta
Rahmat mengaku telah melakukan beberapa upaya penanganan Covid-19, misalnya, melakukan tes massal ke sejumlah RW yang ada di zona merah.
Selain itu, Pemkot akan kembali mengetatkan pengawasan RW Siaga untuk menekan angka Covid-19 di wilayahnya.
“Sekarang ini ada karantina terbatas wilayah di RW atau siaga RW, Pak Kapolres fokus zero criminal, Pak Dandim fokus ketahanan pangan, kami fokus penanganan Covid-19. Sudah berjalan, hanya tidak diekspos saja,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.