Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingar Bingar Bianglala hingga Cafe di Cengkareng Timur, Zona Merah Covid-19 Jakarta

Kompas.com - 24/09/2020, 20:26 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Cengkaren Timur, Jakarta Barat adalah salah satu wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jakarta. Namun, kehidupan warganya di wilayah ini justru terlihat cukup santai, hingga mengabaikan protokol kesehatan yang seharusnya diterapkan.

Di sana masih banyak cafe yang mempersilakan pengunjung makan di tempat, tempat karaoke yang buka, bahkan bianglala yang berputar di malam hari.

Suasana ramai itu bahkan dapat dilihat di luar hari libur sekalipun seperti Rabu (23/9/2020) malam.

Dikutip dari Wartakotalive.com, tidak ada sedikit pun suasana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terlihat di Cengkareng Timur.

Jalan-jalan alternatif seperti Jalan Pintu Seng dan Jalan Bakti ramai sampai kerap menimbulkan kemacetan.

Baca juga: Kelurahan Cengkareng Timur Catat Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak, Kebanyakan dari Klaster Keluarga

Pengendara motor memang sudah banyak yang taat memakai masker. Namun pejalan kaki dan pedagang di sisi kiri dan kanan jalan terlihat abai dengan protokol kesehatan.

Hal itu terlihat dari mereka yang jarang menggunakan masker bahkan tetap makan di tempat dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Hal lebih parah terlihat di Jalan Royale Boulevard, Mutiara Taman Palem, Cengkareng Timur.

Di lokasi yang hanya berjarak 500 meter dari Rumah Sakit rujukan Covid-19 itu, hingar bingar pasar malam sangat terasa.

Bianglala yang terus berputar, hingga anak-anak meloncat di trampolin dapat dilihat di pasar rakyat tersebut.

Baca juga: Daftar 25 Kelurahan Kasus Covid-19 Tertinggi di Jakarta, Terbanyak di Cengkareng Timur

Bahkan senandung-senandung di cafe-cafe karaoke tetap dapat didengar.

Pukul 20.00 WIB terlihat dua tempat karaoke aktif di Cengkareng, Timur. Tembok yang terbuat dari papan membuat suara pelantun lagu terdengar hingga keluar.

Bahkan di salah satu cafe ramai dikunjungi orang yang makan dan minum di tempat.

Meskipun lokasi meja memang di taruh di antara dua bangunan semi peramanen sehingga tidak terlihat mencolok.

Meki begitu banyak juga warung-warung yang terlihat tutup di pasar malam tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com