Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kawiyan, Hidup 34 Tahun di Bantaran Kali Cipinang hingga Jadi Saksi Perubahan Kualitas Kali

Kompas.com - 20/11/2020, 09:27 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sore hari, Kawiyan (67) merokok kretek di depan rumahnya. Ia sedang istirahat setelah bekerja sejak subuh.

Sehari-hari, ia berjualan tempe menggunakan motornya.

Ketika mentari belum muncul, Kawiyan harus pergi ke pabrik untuk mengambil tempe, kemudian menjualnya.

Pabrik itu tak jauh dari rumahnya, di dekat Kali Cipinang yang berada di Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Baca juga: Hidup Tanpa Septic Tank, Ketika Warga Cipinang Harus Berdamai dengan Kali Tempat Buang Kotoran

Uang hasil jualan tempe ia gunakan untuk keperluan hidup sehari-hari, termasuk untuk membayar kontrakan.

Namun, tak hanya itu, Kawiyan juga harus berpikir soal istrinya di Pekalongan.

Sebab, sudah tiga tahun belakangan ini, istrinya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman.

"Ya biar ngirit aja. Di sini kan biaya hidup mahal. Sebagian hasil jualan tempe dikirim ke Pekalongan," kata bapak lima anak itu.

Kawiyan pun memutuskan memilih kontrakan yang lebih kecil.

"Yang penting bisa tidur," kata dia.

Saksi perubahan Kali Cipinang

Kawiyan sudah lama tinggal di Jakarta. Ia pernah tinggal di Mampang Prapatan pada era 1970-an.

Kondisi Kali Cipinang di Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Kondisi Kali Cipinang di Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.

Namun, sejak 1986 hingga kini, ia tinggal Kelurahan Rambutan dan selalu tak jauh dari bantaran Kali Cipinang.

"Dulu kali masih belum ada pinggiran semennya. Airnya masih jernih," kenang Kawiyan.

Kini, Kali Cipinang yang ia kenal sejak dulu telah berubah. Warna airnya hitam pekat. Sampah-sampah menumpuk di pinggir.

Beberapa kali, sejumlah warga secara sengaja membuang tumpukan plastik ke sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com