Uang tersebut merupakan jatah milik Agus.
Sementara itu, Rizal belum mendapatkan jatahnya.
Para pelaku rupanya pernah bekerja sebagai pengelola mesin ATM sehingga bisa beraksi dengan mudah.
"Mereka dulu pernah bekerja di bagian pengisian uang dan servis gerai ATM, makanya dia hafal ATM-ATM yang mana," kata Azis.
Para tersangka pernah bekerja selama lima tahun sebagai pengelola mesin ATM.
Baca juga: Bobol Uang Rp 150 Juta di ATM Stasiun Pasar Minggu, Para Pelaku Mantan Pengelola Mesin
Mereka berasal dari perusahaan pihak ketiga untuk mengelola mesin ATM.
"Bagaimana caranya membongkar dia hapal. Namun, dia sudah dipecat beberapa tahun yang lalu," kata Azis.
Saat melakukan aksinya, para tersangka memiliki peran masaing-masing.
Tersangka Rizal bertugas mematikan aliran listrik mesin ATM, sedangkan Agus menggunakan kunci duplikat untuk membuka luar mesin ATM dan merusak pintu brangkas ATM.
Setelah menangkap Agus dan Rizal, polisi kembali menangkap satu tersangka lain, yakni Catur yang sebelumnya berstatus buron.
Catur sendiri merupakan otak komplotan pembobol mesin ATM tersebut.
Kepala Satuan Reserse Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, Catur juga mantan pengelola mesin ATM, sama dengan kedua tersangka lainnya.
“Catur alias Botel sudah kami tangkap. Barang buktinya berupa sarana untuk aksi kejahatan, yaitu mobil tersangka, kartu-kartu ATM, dan beberapa handphone, termasuk kunci yang dipakai melakukan kejahatan,” kata dia, Jumat (15/1/2021).
Catur berperan sebagai orang yang merencanakan aksi pembobolan mesin ATM.
Baca juga: Bobol ATM Rp 150 Juta di Stasiun Pasar Minggu, Dua Pelaku Ditangkap
Setelah berhasil, ia membagi-bagi uang hasil pembobolan mesin ATM tersebut.