Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Banjir Ganas Terjadi di Habitat Air Kota Bekasi . . .

Kompas.com - 19/02/2021, 11:40 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Akhir abad 19, dibangun rel kereta api dari Manggarai, Jakarta Selatan, ke Kedunggedeh, Bekasi.

"Moda transportasi mulai bergeser dari air ke jalan raya dan rel. Rumah mulai berpindah ke pinggir jalan. Jalan raya dan rel membuat jalan air terganggu, sehingga mulai banjir di sisi selatannya," Ali menguraikan.

Sejak pembangunan modern mengacak-acak Bekasi, Kali Bekasi dan Sungai Citarum mulai kerap meluap.

Baca juga: Tanggul Kali Bekasi di Pondok Gede Permai Rebah, Ketinggiannya Berkurang 2 Meter

Pada zaman pemerintahan Presiden Soeharto, pembangunan terjadi besar-besaran di Jawa, terutama Jakarta. Hal itu lantas menular ke Bekasi sebagai tetangga Ibu Kota.

Ali mengatakan, dekade 1980-1990 adalah klimaks pembangunan besar-besaran ini. Eksesnya, ekspansi penduduk dari Ibu Kota ke Kota Bekasi tak terelakkan.

Menyongsong migrasi yang bakal terjadi, rawa-rawa yang mayoritas berada di tepi Kali Bekasi ramai-ramai disulap jadi kawasan perumahan.

Di antara perumahan itu adalah Pondok Gede Permai, Kemang IFI Graha, Pondok Mitra Lestari, dan Kemang Pratama.

Baca juga: 5 Fakta Tanggul Kali Bekasi di Pondok Gede Permai Rebah

Banjir ganas pun terjadi

Banjir terparah melanda Kota Bekasi pada awal tahun 2020, di mana lebih dari 70 persen wilayahnya terendam banjir.

"Banjir paling besar terakhir (di Kota Bekasi) tahun 2002, berbarengan dengan Jakarta yang saat itu kena banjir parah juga. Tapi, tahun (2020) ini paling parah," ungkap Ali.

Hujan yang terjadi 14,5 jam nonstop sejak sebelum malam pergantian tahun itu membuat debit Kali Bekasi tembus 927 m3/detik, atau naik 30 kali lipat dari biasanya.

Torehan debit Kali Bekasi ini melampaui prediksi para ilmuwan.

Peneliti Universitas Trisakti, T Kadri, memprediksi bahwa pada tahun 2020, debit air yang mengalir di Kali Bekasi bisa mencapai 789,6 m3/detik bila tak ada intervensi yang tepat atas persoalan di DAS-nya.

Baca juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp 4,7 Triliun untuk Normalisasi Tanggul Kali Bekasi

Dalam risetnya bertajuk “Flood Defense in Bekasi City, Indonesia” yang terbit 2008 itu, prakiraan tadi muncul dari hasil kalkulasi Kadri terhadap peningkatan debit Sungai Cileungsi dan Cikeas dalam kurun 1998-2003.

Lantas, mengapa petaka di luar perhitungan sains ini terjadi?

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman menaksir, akselerasi alih fungsi wilayah tangkapan air di hulu Kali Bekasi kelewat cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com