Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek 82 Tahun di Pinang Ranti yang Protes Banjir karena Bangunan Liar: Sudah Lapor dari 2015, Tak Ada Tindakan

Kompas.com - 25/05/2021, 17:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan tahun menetap di rumah yang sama, seorang nenek berusia 82 tahun tak membayangkan harus menghadapi permasalahan banjir setiap tahunnya sejak 2015.

Saat Kompas.com menjumpainya, Ny. Silaen sedang terbaring di sofa di rumahnya yang berlokasi di RT 011 RW 03 Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (25/5/2021).

Baca juga: Anak Anggota DPRD Bekasi Tersangka Kasus Pemerkosaan Remaja Berniat Nikahi Korban

Sudah setahun terakhir Ny. Silaen tidak bisa berjalan akibat terjatuh dan tidak mendapat perawatan semestinya saat masih muda.

"Saya diwawancara sambil tiduran tidak apa-apa, ya?" katanya.

Permasalahan fisik Ny. Silaen boleh saja membatasi ruang geraknya. Akan tetapi, suara lantang yang ia keluarkan selama wawancara memperlihatkan semangat yang seolah-olah tak tergerus usia.

Seperti semangat yang ia perlihatkan untuk mencoba mendapatkan perhatian pemerintah terkait permasalahan banjir yang dihadapinya beberapa tahun terakhir.

"Saya sudah lama tinggal di rumah ini, sejak 1982. Tapi, baru 2015 saya pertama kali mengalami banjir. Tahun 2021 ini malah sudah beberapa kali," cerita Ny. Silaen.

Baca juga: Kontroversi TGUPP Era Anies, Jumlah Anggota Membengkak dan Digaji Menggunakan APBD

Banjir terparah yang pernah Ny. Silaen alami adalah pada malam pergantian tahun dari 2019 ke 2020 atau banjir 2020 yang melanda Jakarta.

"Saat banjir 2020, untungnya di rumah saya sedang ada beberapa anak dan cucu. Saya dilarikan oleh mereka ke jalan besar," ujar Ny. Silaen yang memilih tinggal sendiri di rumah itu bersama asisten rumah tangga ketimbang satu atap dengan salah satu dari 7 anaknya.

"Tingginya? Kamu bisa lihat di dinding rumah ini. Masih ada bekasnya. Tapi, aslinya lebih tinggi lagi," imbuhnya.

Kompas.com melihat bekas banjir yang ditunjuk Ny. Silaen. Bekasnya setinggi paha orang dewasa.

Ny. Silaen melanjutkan ceritanya mengenai banjir 2020 tersebut. Air pada awalnya masuk dari salah satu kamar di rumahnya.

"Kami baru selesai berdoa. Datang cucu: 'Banjir.. banjir' dibilangnya masuk dari kamar. Lalu, air deras sekali datang dari jalan raya. Sejak banjir itulah saya tidak bisa jalan," paparnya.

"Airnya sangat deras, seperti suara sungai. Sebelumnya tidak pernah begitu," tambahnya lagi.

Baca juga: Fakta Sosok Alvin Wijaya, Anggota TGUPP DKI Jakarta yang Mengundurkan Diri

Banyaknya bangunan liar

Posisi rumah Ny. Silaen saat ini menjadi batas akhir saluran air di jalan utama sekitar pemukiman di sana, tepatnya di Jalan Raya Pintu 2 Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com