"Mereka buka pintu sopir truk. Kalau enggak dikasih, mereka banting pintu sopir truk," ujar Holil.
Meskipun demikian, Holil mengaku peristiwa pungli di kalangan satpam jarang terjadi. Peristiwa pungli biasanya dimulai dari di pintu masuk ke terminal petikemas.
"Di gate in, minta biasanya Rp 2.000 biar cepat masuk. Kalau enggak dikasih, alasannya error, ntar dulu, pura-pura otak-atik," kata Holil.
Petugas tersebut adalah petugas yang memeriksa kartu identitas truk dan order di peti kemas. Modus operandi punglinya, petugas sengaja tak meloloskan proses pemeriksaan sehingga pintu masuk ke pelabuhan tak terbuka saat sopir truk melakukan tap in.
"Sebetulnya itu kita enggak mau kasih, tapi itu dia maksa minta. Sistemnya (pemeriksaan) itu yang enggak di enter. Akhirnya terpaksa kita rogoh kocek kita. Tombol OK itu yang jadi penentu. Memperlambat sistem, jika tak dikasih," kata Holil.
Petugas di pintu masuk pelabuhan pun tak segan-segan sengaja membuat macet antrean truk kontainer. Apalagi, pintu masuk pelabuhan seringkali tak dibuka secara maksimal.
"Misalnya di JICT, ada 10 pintu. Yang dibuka paling enam. Kadang-kadang malah cuma empat pintu yang dibuka. Itu bikin kemacetan mengular panjang," lanjut Holil.
Di bagian bongkar muat pun pungli masih terjadi. Operator tango pun juga kerap memeras para sopir truk kontainer.
Baca juga: Gara-gara Sopir Adukan Pungli di Tanjung Priok ke Jokowi, Truk Dilempar Batu
Jarak antara operator tango dan sopir kontainer pun tak jadi masalah untuk urusan pungli. Holil sebut, operator tango yang nakal bisa mendeteksi jumlah uang yang diberikan oleh sopir truk dari jarak sekitar 12 meter.
"Kisarannya itu di bongkar muat sekitar Rp 5.000-Rp 25.000. Proses muat lebih mahal daripada bongkar," ujar Holil.
Para operator tango yang nakal pun kerap mematok Rp5.000 untuk sekali mengangsur, istilah untuk memindahkan peti kontainer. Jika petikemas yang akan dimuat berada di urutan keenam, maka biaya yang mesti dikeluarkan adalah Rp30.000.
Modus operandi pungli di proses bongkar muat peti kemas pun bermacam-macam. Ada yang menggunakan kantong plastik, diletakkan ke kotak panel listrik, penurunan kantong plastik, dan dimasukkan ke botol air mineral.
Baca juga: Video Viral Pungli Pakai Kantong Kresek di Pelabuhan Tanjung Priok, Polisi Sebut Kejadian Lama
"Di kala sopir ga ngasih, modus operandinya pasti tak akan bergerak atau ninggalin truknya. Saya pernah ga dilayanin gara-gara ga kasih uang. Saya pernah tipu, saya kasih Rp1.000. Itu bentuk uang baru kan mirip Rp5.000. Dia gak mau. Dia bisa lihat jumlah uangnya dari atas tango," ujarnya.
Proses pungli pun tak berakhir di bongkar muat. Saat mau keluar dari pelabuhan peti kemas, modus pungli berdalih pengecekan survei kontainer pun terjadi.
"Modusnya survei, dicek segel kontainernya, dicocokkan dengan database. Itu kena pungli Rp 2.000," tambah Holil.