Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Ulang Pasar Lama, Berawal dari Mencuatnya Pungli hingga Penolakan Warga

Kompas.com - 28/02/2022, 07:38 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Selain itu, ada pula yang menjadi penjual lapak di Pasar Lama.

Meski sudah mengamankan lima orang itu, kepolisian tampak tak memproses kasus tersebut.

Sebab, hingga saat ini, polisi tak mengungkapkan identitas kelima orang yang diduga mengetahui adanya praktik pungli tersebut.

Baca juga: Ganti Konsep, Lapak Non-permanen Senilai Seratusan Juta untuk PKL Pasar Lama Kini Tak Terpakai

Proyek penataan ulang

Usai kasus pungli mencuat dan lima orang diamankan, PT Tangerang Nusantara Global (TNG) mulai menata ulang kawasan kuliner Pasar Lama.

PT yang merupakan BUMD milik Pemkot Tangerang itu menutup Pasar Lama mulai 2-7 Februari 2022.

Saat itu, mereka membuat lapak non-permanen yang menghabiskan biaya sekitar Rp 150 juta-Rp 200 juta.

Lapak non-permanen itu sejatinya bakal digunakan oleh para PKL di Pasar Lama beroperasi, berdasarkan rencana awal PT TNG.

Lapak itu berbentuk persegi panjang dan dibuat dari cat berwarna putih.

Baca juga: Konsep Baru Penataan Kawasan Kuliner Pasar Lama, PKL Ditempatkan di Sisi Barat Jalan Kisamaun

Para PKL pun wajib membayar uang sewa sebesar Rp 200 ribu-Rp 250 ribu per minggu kepada PT TNG.

Saat itu, Direktur Utama PT TNG Edi Candra mengklaim bahwa tak akan ada lagi praktik pungli usai para PKL membayar uang sewa.

"Kita pastikan memang enggak ada pungli lagi," ucap Direktur Utama PT TNG Edi Candra saat dihubungi, Senin (7/2/2022).

Ditolak warga setempat

Belum sempat terlaksana, rencana PT TNG yang hendak menata ulang Pasar Lama ditolak warga yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

Sebagai informasi, penolakan muncul dari warga di sekitar Jalan Kisamaun atau jalan yang dijadikan lokasi kawasan Pasar Lama.

Menurut warga, rencana PT TNG tak cocok jika harus diterapkan di sana.

Sebab, PT TNG berencana untuk menutup akses Jalan Kisamaun saat para PKL beroperasi. Dengan demikian, kendaraan bermotor tak dapat melewati jalan tersebut saat PKL beroperasi.

Baca juga: Lapak Non-permanen Seharga Rp 200 Juta di Pasar Lama Batal Dipakai PKL, Ini Penjelasan PT TNG

Kemudian, rencana PT TNG, para PKL yang beroperasi di bibir Jalan Kisamaun akan dipindah ke tengah Jalan Kisamaun.

Mochammad Sonni merupakan warga di Jalan Kisamaun yang menolak rencana PT TNG soal penataan ulang Pasar Lama.

Sonni berujar, jika kendaraan bermotor tak dapat melewati Jalan Kisamaun, maka ambulans atau mobil pemadam kebakaran pun bakal menemui kesulitan saat dibutuhkan warga sekitar.

"Kalau terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, seperti kebakaran, lalu kalau ada yang sakit butuh ambulans, gimana?" sebutnya, 11 Februari 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com