Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Korban Pelecehan Payudara di Kemang Berharap Pelaku Segera Ditangkap

Kompas.com - 27/04/2022, 08:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial N yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pengendara sepeda motor dengan modus pelecehan payudara berharap pelaku segera ditangkap polisi atau warga yang melihat.

Untuk diketahui, pelecahan seksual dialami N terjadi di Jalan Kemang Selatan 1D, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4/2022) siang.

"Semoga (pelaku) cepat ketangkap. Aku suka baca kasus-kasus seperti ini," ujar N saat dikonfirmasi pada Selasa (26/4/2022).

N mengatakan, berdasarkan keterangan warga setempat, aksi pelecehan seksual dengan modus meremas payudara kerap terjadi di Kemang Selatan.

"Memang infonya sudah sering terjadi di sini. Tapi bukan orang yang kita kenal, seperti orang yang sedang olahraga di sekitar sini. Ada kejadian seperti itu," ucap N.

Baca juga: Sedang Jalan Kaki ke Kantor, Perempuan Jadi Korban Pelecehan Payudara di Jalan Kemang Selatan

N mengaku tidak pernah melihat sosok pelaku yang melakukan tindakan asusila kepadanya.

"Tidak pernah lihat (pelaku) sebelumnya," ucap N.

Aksi pelecehan seksual yang dialami N ini ramai diperbincangkan di media sosial. Pemilik akun Twitter @Tetsu_85 yang mengaku sebagai teman korban mengunggah sejumlah foto-foto terduga pelaku.

Akun itu juga mengumumkan bahwa pelaku menggunakan sepeda motor Suzuki Fatria FU 150 cc dengan nomor pelat B 3989 SNV.

N menjelaskan, peristiwa pelecehan seksual yang dialami itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Dia saat itu sedang berjalan kaki seorang diri dari supermarket menuju tempat kerjanya.

"Kebetulan aku lagi sendirian. Sudah mau sampai kantor tiba-tiba dengar suara motor di belakang aku. Terus tiba-tiba dia langsung pegang payudara gitu aja," kata N.

Baca juga: Terlunta-lunta Menunggu Kapal Seharian di Pelabuhan Merak

N yang saat itu kaget langsung refleks memarahi pelaku hingga mengundang perhatian orang.

"Di situ cuma ada aku sama sekuriti kafe. Pelakunya habis bertindak itu dia jalan biasa saja, tidak ngebut," ucap N.

Saat ini, N sedang menyiapkan sejumlah berkas termasuk rekaman CCTV yang telah didapat sebagai barang bukti untuk membuat laporan ke polisi.

"Lagi disiapkan dulu bukti-buktinya baru melapor, tapi untuk melapor ke RT sudah," ucap N.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan AKP Budi Laksono mengatakan, pihaknya masih menelusuri terkait insiden pelecehan seksual yang dialami korban.

"Coba saya cek dulu," ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com