"Saya sebagai pemain bola, (jika) ada masalah dengan wasit atau pemain bola, setelah main bola selesai. Karena namanya tarkam pasti akan ketemu wasit lagi, tidak akan masalah lagi, tidak ada permusuhan. Kita sudah sama-sama memaafkan," pungkas dia.
Kasus pemukulan oleh Edy Mamat terhadap wasit akhirnya berujung damai.
Kanit Reskrim Polsek Serpong Iptu Yaya Sunarya mengatakan, Edy Mamat dan wasit langsung bermaaf-maafan usai laga antarkampung (tarkam) berakhir.
"Setelah selesai pertandingan, wasit dan Edy Mamat sudah maaf-maafan, kemudian sudah ada pertemuan kedua belah pihak dari TNI dan tokoh masyarakat," ujar Yaya saat dikonfirmasi, Senin (13/6/2022).
"Tidak ada membuat laporan ke polisi, terus sudah ada perdamaian hitam di atas putih. Kalau di kepolisian sudah tidak ada masalah, karena kedua belah pihak sudah ada pernyataan damai," jelas Yaya.
Baca juga: Politisi Gerindra Edy Mamat Bicara soal Pemukulan yang Dia Lakukan terhadap Wasit Tarkam di Tangsel
Hal senada juga disampaikan, Kapolsek Kompol Evarmon Lubis. Ia menjelaskan bahwa kedua belah pihak yang terlibat dalam keributan sudah berdamai.
Pertemuan kedua belah pihak berlangsung pada Sabtu (11/6/2022) pukul 20.00 hingga 23.00 WIB di Kantor Kelurahan Pakujaya, Serpong Utara, Tangsel.
"Hasil pertemuan antara Edy Mamat dan Praka Eka yaitu sepakat saling memaafkan atas kejadian tersebut dan tidak akan mempermasalahkan di kemudian hari. Sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah tersebut," ungkap Evarmon.
Baca juga: Politisi Gerindra yang Pukul Wasit di Laga Tarkam Terancam Sanksi Indisipliner
Dalam wawancara sebelumnya, Edy menyebut wasit yang dipukulnya tersebut berat sebelah dalam memimpin jalannya pertandingan.
Bahkan, Edy yang berposisi sebagai striker diganjar kartu merah akibat akumulasi kartu kuning.
Di lain pihak, perwakilan panitia turnamen sepak bola antarkampung (tarkam) tersebut, Dahlan, menilai bahwa wasit tersebut sudah bertugas sesuai regulasi pertandingan.
"Kalau panitia (melihat) sesuai regulasi bahwa keputusan wasit itu sah," ujar Dahlan saat dikonfirmasi, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Politisi Gerindra Sebut Sudah Berdamai dengan Wasit yang Dia Pukul dalam Laga Tarkam
Menurut dia, pemberian kartu merah dan kartu kuning merupakan hal yang lumrah dalam pertandingan sepak bola sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan pemain.
"Yang bisa membuat bias ini adalah karena memang beredar di media, jadi ini berkembang bias," kata Dahlan.
Sebagai panitia turnamen, Dahlan mengaku sepakat dengan hasil keputusan damai antara kedua belah pihak.