JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria yang mengaku sebagai polisi dan membawa senjata ditangkap warga di kawasan Jalan Sunter Karya Timur, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (4/7/2022).
Dia ditangkap karena melawan arus lalu lintas saat mengendarai mobil dan menabrak belasan kendaraan lain. Pria itu kemudian dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pria tersebut ternyata pelaku penculikan dan penyekapan.
Saat kejadian, pelaku tengah berusaha melarikan diri dari polisi yang hendak menangkapnya.
"Iya terkait kejadian kemarin itu diamankan satu orang, pelaku kasus penyekapan. Sekarang masih kami kembangkan," ujar Hengki kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin.
Baca juga: Polisi: 4 Pengendara Terluka akibat Ditabrak Penculik Gadis di Sunter
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pelaku penculikan dan penyekapan yang ditangkap pada Senin sore itu berinisial R (42).
Pelaku menculik seorang anak perempuan di bawah umur berinisial CAT (16) pada Senin siang, atau beberapa jam sebelum tertangkap.
Pada saat kejadian, CAT pamit kepada orangtuanya untuk pergi ke mal Season City di Jakarta Barat bersama temannya.
"Beberapa waktu kemudian, saksi (rekan korban) memberi tahu ibu korban, LA, bahwa CAT dibawa oleh seorang laki-laki tidak dikenal menggunakan mobil," ujar Zulpan dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Penculik dan Penyekap Gadis yang Ditangkap di Sunter Bawa Airsoft Gun Saat Beraksi
Zulpan belum menjelaskan secara rinci perihal penculikan dan penyekapan tersebut.
Dia hanya mengatakan bahwa R kemudian meminta uang tebusan kepada LA dan keluarganya jika ingin korban segera dibebaskan.
"Setelah itu, terlapor juga meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta," kata Zulpan.
Setelah mendapat informasi tersebut, LA langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polda Metro Jaya.
Penyidik pun langsung menyelidiki laporan tersebut dan mengejar pelaku yang terlacak di wilayah Kampung Bahari.
Baca juga: Penculik Gadis di Sunter Positif Narkoba, Polisi Temukan Alat Hisap Sabu dan Timbangan
"Tim Opsnal mendapatkan informasi mobil pelaku terparkir di dalam Kampung Bahari, kemudian dilakukan pengejaran terhadap pelaku hingga Jalan Sunter Karya Timur," kata Zulpan.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku beraksi dengan modus mengaku sebagai anggota Polri. Dia pun menggunakan mobil berwarna hitam dengan pelat nomor dinas khusus kepolisian, yakni RFP.
Kendaraan tersebut digunakan pelaku untuk membawa korban saat berada di pusat perbelanjaan, dan juga ketika kabur melawan arus di Jalan Sunter Karya Timur.
"Yang kami amankan satu mobil Toyota Vios warna hitam yang digunakan pelaku dengan pelat nopol B 999 RFP," kata Zulpan.
Selain itu, kata Zulpan, pelaku juga membekali diri dengan sepucuk senjata ketika melakukan aksi penculikan dan penyekapan tersebut.
Setelah diperiksa, senjata tersebut ternyata berjenis airsoft gun. Pelaku membawa senjata itu untuk meyakinkan orang lain bahwa dirinya seorang polisi.
Baca juga: Mengaku Polisi, Penyekap Gadis yang Ditangkap di Sunter Beraksi Pakai Mobil Pelat RFP
"Jadi ditemukan satu pucuk senjata airsoft gun milik pelaku," ucap Zulpan.
Terkini, R sudah berada di Mapolda Metro Jaya dan tengah menjalani pemeriksaan intensif bersama penyidik Ditrektorat Reserse Kriminal Umum.
Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik juga turut melakukan tes urine terhadap R. Hasilnya, dinyatakan bahwa R positif mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
"Hasil cek urine positif amphetamine dan methamphetamine," ujar Zulpan dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).
Menurut Zulpan, tes urin dilakukan karena sebelumnya penyidik juga menemukan alat hisap sabu dan timbangan khusus di mobil pelaku.
"Ditemukan satu alat hisap narkoba jenis sabu-sabu dan timbangan narkoba jenis sabu-sabu," kata Zulpan.
Baca juga: Penculik Gadis di Sunter Rampas Ponsel dan Uang Korban Sebelum Minta Tebusan
Sampai saat ini, penyidik Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus penculikan dan penyekapan yang dilakukan oleh pelaku, dengan modus mengaku sebagai polisi tersebut.
"Sekali lagi, ini ada beberapa kasus yang kami tangani. Mereka menyamar seolah-olah sebagai anggota kepolisian, kemudian melakukan pemerasan," ungkap Hengki.
"Seperti yang terjadi di Bekasi, dan sekarang terjadi di Jakarta dan tersangka sudah kami tangkap," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.