Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Mengaku Sopir Taksi Online Dikeroyok Massa di Duren Sawit, Sempat Diteriaki Maling

Kompas.com - 14/07/2022, 20:32 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial H babak belur dikeroyok massa di Jalan Haji Naman, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (14/7/2022) dini hari.

H mengaku sebagai sopir taksi online. Ia bingung dirinya menjadi sasaran amuk massa.

"Saya sopir aplikasi, bagaimana saya maling?" kata H kepada wartawan, di Mapolsek Duren Sawit, Kamis.

Baca juga: Diduga Dikeroyok Pegawai Kelab Malam, Aktor Claudio Martinez Melapor ke Polda Metro Jaya

Awalnya, H melintas di jalan tersebut dan diteriaki maling oleh pengendara motor.

"Sejujurnya, saya disalip-salip. Saya bilang 'jangan, nanti nabrak, saya sudah tua'. Dia (pengendara motor) tidak terima, pas di tikungan saya disalip," ujar H.

Namun, H tidak menyebutkan jumlah pengendara motor yang meneriakinya maling. H juga mengaku bahwa ia dipukul menggunakan gagang besi.

"Saya dipukul sama dia pakai besi. Kemudian saya cari kantor polisi," kata H.

H panik karena terus dikejar pengendara motor itu. Kemudian ia menabrak sejumlah kendaraan dan warga di sekitar lokasi.

"Saya masuk mobil mau ke kantor polisi dan nyenggol-nyenggol (menabrak kendaraan dan warga)," kata dia.

Baca juga: Polisi Belum Dapat Pastikan Pria yang Tewas Dikeroyok di Bekasi merupakan Korban Begal

H mengatakan, dirinya tidak sengaja menabrak kendaraan dan warga tersebut.

"Bukan nabrak sengaja. Sudah dipukuli pakai besi, saya naik ke mobil mau ke kantor polisi. Saya diteriaki maling," ucap H.

Akibat teriakan maling itu, massa ikut mengejar H hingga H ditangkap warga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa. Massa mengeroyok H di TPU itu.

Salah satu kendaraan yang ditabrak H, yakni mobil milik Syamsudin.

"Dia (H) sudah kejang-kejang dan dikejar banyak orang, "berhenti lo", tiba-tiba mobil saya di pinggir jalan dihajar. Dia ambil kanan, nabrak lagi ibu-ibu, lantas dia kabur," ujar Syamsudin.

Kini, H  telah membuat laporan ke Mapolsek Duren Sawit.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Duren Sawit Kompol M Marbun tidak banyak komentar terkait kasus ini. Ia hanya menyebutkan bahwa jajarannya akan menyelidiki.

"Siap, kami cek kembali," ujar Marbun, melalui pesan tertulis, Kamis petang.

Baca juga: Pria Dikeroyok hingga Tewas di Bekasi, Istri Duga Suaminya Jadi Korban Begal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com