Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lampu Merah Cibubur Dianggap Jadi Biang Keladi Kecelakaan Maut Truk Pertamina...

Kompas.com - 21/07/2022, 09:54 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Keberadaan lampu lalu lintas di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi terus menuai protes.

Lampu merah yang berdiri tepat di depan perumahan Cibubur CBD itu dianggap sebagai biang keladi dari tabrakan maut truk Pertamina yang terjadi pada Senin (18/7/2022).

Warga Cibubur bahkan terus mendesak agar keberadaan lampu merah itu segera ditutup karena dianggap sering membuat masalah.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Pemkot Bekas Dinilai Keliru Pasang Lampu Merah | Aksi Satpam Saat Kecelakaan Maut di Cibubur

Desakan ini terus muncul, mengingat struktur jalan yang menurun sepanjang 150-200 meter menuju arah lampu merah dinilai rawan bagi pengendara kendaraan bermotor.

Empat tuntutan warga

Seorang warga Cibubur yang mewakili Forum Warga Cibubur yakni Abu Ecky meminta agar lampu merah itu segera ditutup.

Permintaan itu dilayangkan usai Forum Warga Cibubur bersama dengan keluarga korban dari kecelakaan maut menggelar prosesi tabur bunga di lokasi kecelakaan.

Dalam tuntutannya, mereka meminta agar pihak developer Cibubur CBD dan Pertamina memberi santunan kepada keluarga korban.

"Yang pertama, kami meminta developer CBD dan Pertamina memberikan santunan atau ganti rugi kepada korban atau keluarga korban tragedi kecelakaan," ucap Abu Ecky di lokasi kecelakaan, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Soal Penonaktifan Lampu Merah di Simpang Cibubur CBD, Pemkot Bekasi Tunggu Hasil Investigasi

Kedua, warga meminta lampu merah yang diduga menjadi salah satu penyebab kecelakaan maut tersebut ditutup permanen.

"Ketiga, kami minta kaji ulang rambu lalu lintas dan marka jalan di seluruh Indonesia dan data ulang penggunaan rambu lalu lintas dan marka jalan terutama di daerah Cibubur," lanjut Abu.

Tuntutan yang keempat, warga meminta adanya pengusutan secara tuntas apabila ada indikasi kepentingan dalam pembangunan lampu merah Cibubur CBD.

"Kami meminta keadilan dari adanya tragedi kecelakaan traffic light atau lampu merah tersebut," imbuh Ecky.

Baca juga: Pemkot Bekasi Dinilai Keliru Pasang Lampu Merah di Simpang Cibubur CBD, Ini Alasannya...

Pemkot Bekasi tunggu hasil investigasi

Sementara itu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi masih menunggu hasil investigasi dari penyebab kecelakaan maut tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, hasil investigasi akan menjadi dasar pertimbangan dalam menonaktifkan lampu merah di simpang Cibubur CBD Perumahan Citra Grand.

"Faktor kecelakaan saya kira banyak kemungkinan. Bisa dilihat dari elemen jalan, bisa dilihat dari pengemudi, bisa dilihat dari sisi kendaraan, termasuk sisi fasilitas yang ada," ujar Tri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com