Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Korban Penggusuran Kampung Bayam: 18 Tahun Tinggal, tapi Enggak Dapat Rusun

Kompas.com - 17/10/2022, 20:03 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara direlokasi ke rumah susun (rusun) usai hunian semipermanen atau bedeng yang ia tempati dibongkar.

Namun, tak semua warga bisa menikmati rusun yang berada tak jauh dari Jakarta International Stadium (JIS) tersebut.

Lenny (41) adalah salah satu warga yang belum mendapatkan kejelasan soal apakah akan mendapatkan unit di Rusun Kampung Bayam.

 

Baca juga: Belum Direlokasi ke Rusun, Warga Kampung Bayam Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Perempuan yang sudah tinggal di Kampung Bayam selama 18 tahun ke belakang itu mengaku masih menunggu kepastian dari pihak terkait.

"Saya sendiri yang punya rumah di Kampung Bayam enggak dapat unit rusun. Saya tinggal di sana dari 2004, sudah 18 tahun tetapi enggak dapat saya," kata Lenny saat ditemui, Senin (17/10/2022).

Menurut dia, proses verifikasi calon pemilik unit di rusun tersebut telah berlangsung selama dua tahun.

Tak sembarangan, para warga juga harus dipastikan merupakan warga asli Kampung Bayam dan ber-KTP Jakarta.

Baca juga: Wagub Sebut Rusun Kampung Bayam Akan Diisi Warga Sekitar serta Mereka yang Terdampak Normalisasi Sungai

"Saya sudah verifikasi tapi sampai saat ini nama saya belum ada di laporan penerima rusun," ujar dia.

Sejak bangunannya dibongkar, Lenny hidup menumpang dengan tetangganya. Dia akan terus menunggu hingga bisa menetap di rusun.

"Sampai sekarang masih tunggu, siapa tahu nama saya ada di daftar penerima rusun," kata Lenny.

Lenny mengaku telah mendapatkan uang kerahiman sebesar Rp 1,2 juta dari pembongkaran lahan.

Baca juga: Jakpro Klaim Warga yang Tinggal di Pinggir Rel Dekat JIS Bukan Korban Gusuran dari Kampung Bayam

Oleh sebab itu, dia berharap segera mendapatkan keputusan dari pemerintah.

"Harapannya biar dimanusiakan lah saya sebagai rakyat kecil. Saya ingin mendapatkan rusun tapi nama saya belum ada," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan relokasi warga Kampung Bayam tengah dalam proses.

Rusun yang telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat, nantinya akan ditempati oleh warga Kampung Bayam yang sudah rumahnya tergusur.

Baca juga: Cerita Penghuni Bangunan Liar Dekat JIS, Enggan Digusur karena Kompensasi Tak Cocok...

"Kemarin kan sudah (diresmikan) sama Pak Gubernur. Sekarang lagi proses," kata Ali, Jumat (14/10/2022).

Lantaran berada di atas lahan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, kata Ali, maka warga berhak direlokasi ke rusun tersebut.

"Karena itu kan di lahan Pemda. Kalau di lahan kereta api, tanya (kepastiannya) ke KAI," ucap Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com