Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Sebut Lebih dari 100 Warga Mengadu lewat JAKI Tiap Harinya

Kompas.com - 21/10/2022, 14:53 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah DKI Jakarta Andriansyah mencatat, lebih dari 100 orang membuat laporan pengaduan melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) per harinya.

"Rata-rata 100 lebih (warga membuat laporan) per hari melalui JAKI," kata Andriansyah di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Meski banyak warga yang melapor melalui JAKI, Andriansyah berujar, ada pula warga yang memilih untuk melapor secara langsung ke posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta.

Sebab, menurut dia, warga ingin masalahnya didengar secara langsung oleh Pemprov DKI.

Baca juga: Dalam 3 Hari, 83 Warga Disebut Mengadu ke Posko Pengaduan Balai Kota DKI

Adapun posko pengaduan di Pendopo Balai Kota DKI baru dibuka kembali sejak Selasa (18/10/2022).


Karena banyaknya warga yang memilih melapor secara langsung, Pemprov DKI hendak meningkatkan pelayanan posko pengaduan di Balai Kota DKI.

"Mereka (warga) bisa berinteraksi, mereka bisa berkomunikasi terkait dengan hal-hal yang dirasakan warga masyarakat, terkait dengan layanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pemprov DKI Jakarta," ujar Andriansyah.

"Dan kami terus mendorong hal ini untuk terus ditingkatkan," sambung dia.

Baca juga: Buka Kembali Posko Aduan di Balai Kota, Heru Budi: Saya Ingin Rakyat Punya Pintu Langsung ke Hadapan Saya

Andriansyah menambahkan, kini pihaknya sedang menyurvei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pemprov DKI melalui JAKI dan melalui posko pengaduan.

Selain itu, survei juga dilakukan di wadah pengaduan lain seperti di kantor wali kota, kantor kecamatan, hingga kantor kelurahan.

"Beberapa hasil survei yang masuk ke kami, banyak masyarakat mengapa mereka banyak mengadukan aduan secara langsung," ucap dia.

Sebagai informasi, ada 83 warga telah membuat laporan di posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta sejak 18-20 Oktober 2022.

Baca juga: Heru Budi Sebut Warga Lebih Puas Mengadu Langsung ke Balai Kota Dibanding lewat Aplikasi

Sebanyak 83 pelapor itu terdiri dari tujuh pelapor pada 18 Oktober, 22 orang pada 19 Oktober, dan 54 orang pada 20 Oktober.

Dari 82 warga itu, pelapor paling banyak berasal dari warga Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.

Pengaduan yang paling banyak diterima adalah tentang bantuan sosial.

Pengaduan lain, yakni tentang pertanahan, PDAM, program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL), kualitas pelayanan publik, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com