Sayangnya, setelah mencari sekitar 300 meter dari tempat kejadian, para perampok tidak nampak batang hidungnya sehingga M kembali lagi.
"Padahal rampok empat orang (katanya), saya ikut ngejar, tapi ternyata sudah enggak kelihatan. Banyak warga yang juga ikutan langsung ngejar," papar M.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, minimarket itu sebenarnya berada di lingkungan yang cukup ramai. Lokasinya berada dekat dengan masjid dan kantor desa.
Khusus kantor desa, biasanya situasinya tidak pernah sepi karena warga sering beraktivitas di sana hingga lewat tengah malam.
Di sekitar minimarket juga terdapat berbagai lapak warung makan dan gerobak dorong.
Bahkan, tidak jauh dari minimarket, terdapat pos ronda yang sering menjadi tempat nongkrong warga serta pemuda lingkungan setempat.
Warga setempat berinisial A menduga, perampok sudah terlebih dulu memantau situasi sasarannya.
"Kemungkinan itu sudah dipantau duluan sebelumnya, kebetulan yang jaga semalam banyak cewek karyawannya," ujar A.
Baca juga: 94 Negara Setuju Rusia Ganti Rugi Perang di Ukraina, Kremlin: Barat Meresmikan Perampokan
A melanjutkan, biasanya daerah tersebut ramai pada saat malam hari karena banyak tempat jajanan. Warung-warung itu biasanya tutup pada pukul 02.00 WIB hingga 03.00 WIB dini hari.
"Masjid juga sampai jam 21.00 WIB rame. Biasa di samping yang gelap (lewat tembok berlin) ada pos ronda, makanya semalam yang ngejar yang pada nongkrong di pos ronda," jelas A.
Ia menduga, para pelaku nekat beraksi lantaran banyak warga yang berdiam diri di rumah untuk menonton gelaran pertandingan Piala Dunia.
"Jadi daerah sini sebenarnya bukan rawan (perampokan), tapi lagi sibuk (menonton) Piala Dunia di rumah masing-masing, jarang yang ke luar," kata A.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.